Kelola Program MBG, SMKN 4 Yogyakarta Bakal Optimalkan melalui Karyawan Outsourcing

 Kelola Program MBG, SMKN 4 Yogyakarta Bakal Optimalkan melalui Karyawan Outsourcing

Untuk memaksimalkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) SMK Negeri 4 Yogyakarta mengoptimalkan peran karyawan outsourcing yang melakukan penyaluran ke ribuan siswa sekolah tersebut. --Dok. SMKN4 YK

Untk mengatasi hal tersebut, SMKN 4 Yogyakarta bakal melibatkan SDM yang, sembari menemukan terkait pendistribusian program MBG itu.

Distribusi Makanan Bergizi Libatkan Karyawan Outsorcing

Kepala SMKN 4 Yogyakarta, Nurlatifah Hidayati, mengungkapkan akan membuat distribusi MBG melalui piket yang terjadwal, di mana dalam satu hari membutuhkan empat orang. 

BACA JUGA : Kelola Sampah Dari Dapur Sehat Program MBG, Gunungkidul Siapkan TPS3R Tawarsari

BACA JUGA : Anggaran Program MBG di Sleman Akan Dialihkan untuk Menambah Upah Guru Honorer

Saat ini, karyawan outsourcing SMKN 4 Yogyakarta memiliki delapan orang, padahal yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan distribusi MBG itu sebanyak 20 orang.

"Ini pola yang mau saya terapkan, ini baru proses untuk minggu depan. Jadi, saya baru cari 20 orang nih yang kira-kira bekerja. Jadi outsourcing-nya ada 8 orang. Nah, baru kita tambah nanti 12 orang. Nanti di kelas 10 (dikelola) 2 orang dan di kelas 11 ada dua orang juga," imbuhnya.

Temuan Ulat di Nasi MBG SMKN 4 Yogyakarta

Kepala SMKN 4 Yogyakarta, Nurlatifah Hidayati, mengakui adanya paket MBG yang ditemukan ada ulat di nasi, bahkan pihaknya telah melaporkan dan berkoordinasi dengan SPPG Sorosutan.

"Itu dari 1.250 (paket) sekian gitu, (ada satu temuan ulat) iya. Tetap, sekecil apa pun yang ada kendala, ada masalah misalnya, ada anak yang  ayamnya enggak kebagian, tapi ada anak yang dobel. Yang penting kan sudah saya sampaikan," ucapnya. 

BACA JUGA : Anggaran MBG Daerah Dialihkan untuk Renovasi Sekolah, Begini Respon Pemkab dan DPRD Bantul

BACA JUGA : Program MBG Dinilai Belum Maksimal, Staf Kepresidenan : Bisa Kerjasama dengan Swasta

Terpisah, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY meminta seluruh SPPG memperketat pengecekan kebersihan dan kelayakan makanan Program MBG sebelum didistribusikan ke sekolah.

"Kami sudah koordinasi dengan SPPG dan sekolah. semuanya itu sebelum (makanan) disampaikan ke sekolah-sekolah, harus dicek kebersihannya, kesehatannya, menunya, dan seterusnya," ujarnya.

Berkaitan dengan penemuan ulat pada nasi program MBG di SMKN 4 Yogyakarta, pihaknya membenarkan kasus tersebut, namun dia mengklaim hanya ditemukan satu kali dari ribuan porsi makanan yang disediakan.

"Itu saya konfirmasi, memang ada. Dari sekian banyak cuma satu, ya wajarlah begitu," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: