Peringati May Day, Ada 13 Tuntutan Aksi Majelis Pekerja Buruh Indonesia DIY

"Buruh migran adalah pahlawan devisa yang sering kali pulang dalam peti mati. Pekerja kreatif dianggap 'bebas' tapi hidup ketidakpastian. Kami menuntur jaminan hak, pengakuan status kerja dan perlindungan menyeluruh untuk mereka," tuturnya.

Tuntutan kesebelas yaitu, tegakkan demokrasi dan cabut undang-undang represif. Keduabelas, laksanakan reformasi agraria sejati dan tolak segala bentuk penggusuran, serta ketigabelas yaitu perumahan layak, aman, dan terjangkau bagi pekerja atau buruh dan rakyat miskin. 

BACA JUGA : Ribuan Massa Aliansi Jogja Memanggil, Serukan Demokrasi Kerakyatan

BACA JUGA : Tuntut Pencairan Tukin, Dosen Hingga Mahasiswa UGM Gelar Aksi Demo

"May Day 2025 adalah perayaan dan peringatan. Jika negara terus melayani oligarki dan mengabaikan pekerja, maka gerakan rakyat akan menjadi gelombang perubahan," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY, Aria Nugrahadi, mengatakan untuk memperingati May Day pihaknya akan memfasilitasi para buruh untuk sarasehan. Dalam sarasehan itu akan diikuti oleh perwakilan buruh yang pada hari ini menyampaikan aspirasinya dengan turun ke jalan.

“Sarasehan itu akan diadakan hari ini pukul 13.00 WIB di Pendopo Brongto. Terkait tuntutan massa aksi teman-teman buruh, tentu saja yang nantinya menjadi kewenangan dari pusat, maka kita bersama di dalam sarasehan akan diformalisasikan dan dialogkan. Karena pada saat dialog itu juga akan menghadirkan dari DPRD DIY,” katanya.

Massa aksi melakukan long march dari kawasan Tempat Parkir Khusus Abu Bakar Ali dan berakhir di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Di kawasan itu, mereka  masih melakukan orasi, yang diperkirakan berakhir pada pukul 18.00 WIB. 

Sumber: