Korban Terseret Ombak di Parangtritis Bantul Ditemukan Meninggal Dunia
Wisatawan asal Banjarnegara, Jawa Tengah, bernama Pujo (35), ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada Senin (14/4/2025) pagi, usai terseret ombak Pantai Parangtritis Bantul pada Sabtu sore.--Capture Video Sar YK
BANTUL, diswayjogja.id - Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad seorang wisatawan yang hilang di Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, usai dua hari pencarian secara intensif.
Warga Sirukem, Kalibening, Banjarnegara, Jawa Tengah, bernama Pujo (35), ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada Senin (14/4/2025) pagi.
Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Erianto, mengatakan bahwa upaya pencarian dilakukan sejak korban dinyatakan hilang dalam dua hari terakhir.
“Kami mulai pencarian sejak Sabtu sore, dan proses ini kami lanjutkan hingga Senin pagi. Berbagai metode dan perlengkapan kami kerahkan demi menemukan korban,” ungkap Pipit.
BACA JUGA : Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, Satu Orang Masih Proses Pencarian
BACA JUGA : Antisipasi Bahaya Rip Current, Bendera Peringatan Dipasang di Sejumlah Pantai di Gunungkidul
Dalam operasi pencarian, tim SAR gabungan membagi personel ke dalam tiga satuan tugas, atau Search and Rescue Unit (SRU).
Masing-masing tim difokuskan pada metode pencarian berbeda guna memperluas jangkauan area. SRU 1 bertugas melakukan pencarian melalui jalur laut. Mereka menggunakan perahu jukung dan jetski milik Polairud DIY dan Satlinas Rescue Wilayah 3.
Penyisiran dilakukan hingga radius satu nautical mile (NM) dari titik lokasi korban terakhir terlihat.
Sementara itu, SRU 2 menjalankan pencarian darat. Menggunakan kendaraan motor trail dan patroli pantai, tim ini menyisir garis pantai ke arah barat dan timur sejauh satu kilometer.
BACA JUGA : Meski Sudah Diingatkan, Tim SAR Masih Temukan Pengunjung Bermain di Area Berbahaya di Pantai Gunungkidul
BACA JUGA : Tragedi di Pantai Drini, Satpol PP DIY Minta Kabupaten Tambah Petugas Jaga Saat Musim Libur Panjang
Tak hanya itu, SRU 3 memanfaatkan teknologi drone thermal untuk pemantauan udara. Pencarian udara ini dilakukan dengan harapan mampu mendeteksi tanda-tanda keberadaan korban dari ketinggian, apalagi mengingat medan pencarian yang cukup luas dan menantang.
Musibah ini sendiri terjadi pada Sabtu pagi ketika dua wisatawan asal Banjarnegara terseret ombak saat bermain di pesisir.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: