Pertumbuhan Pariwisata Borobudur Meningkat Lewat Transformasi Program Borobudur Sunset

Senin 22-12-2025,14:37 WIB
Reporter : Tri Diah Aprilia
Editor : Syamsul Falaq

Salah satu keunikan dari Borobudur Sunset adalah adanya sesi kontemplasi. Di tengah perjalanan menuju puncak, pemandu akan mengajak wisatawan untuk sejenak berhenti dan merenung dalam kesunyian. Momen ini dimaksudkan agar pengunjung dapat menyerap energi positif dari lingkungan sekitar yang tenang. Di sela-sela menunggu cahaya matahari berubah warna, wisatawan diajak untuk menjauh sejenak dari hiruk-pikuk gawai dan kesibukan duniawi. Nuansa spiritual yang kental ini menjadi nilai tambah yang membuat program ini sangat diminati oleh mereka yang mencari ketenangan batin atau mindfulness.

Standar Konservasi dan Keberlanjutan Warisan Dunia

Meskipun memberikan akses khusus di waktu senja, pengelola menegaskan bahwa aspek pelestarian tetap menjadi prioritas tertinggi. Program Borobudur Sunset dijalankan dengan standar konservasi yang sangat ketat sesuai dengan pedoman UNESCO. Hal ini mencakup pembatasan jumlah pengunjung yang naik dalam satu waktu serta pengawasan ketat terhadap perilaku wisatawan selama berada di atas candi. InJourney memastikan bahwa setiap langkah kaki di atas struktur batu tersebut tidak akan mengancam keberadaan situs untuk generasi mendatang, sehingga pariwisata dan konservasi dapat berjalan beriringan tanpa harus saling mengorbankan.

Mendorong "Length of Stay" dan Ekosistem Pariwisata

Tujuan yang lebih besar di balik aktivasi ini adalah aspek ekonomi. Dengan adanya kegiatan di sore hari, wisatawan diharapkan mau menghabiskan waktu lebih lama di kawasan Borobudur atau bahkan menginap di sekitar lokasi. Perpanjangan durasi tinggal ini atau length of stay menjadi kunci utama untuk menggerakkan roda ekonomi lokal. Ketika wisatawan menginap, maka sektor akomodasi seperti homestay dan hotel akan merasakan dampaknya. Demikian pula dengan sektor transportasi, pemandu wisata lokal, hingga para pelaku UMKM yang menjajakan kerajinan tangan dan oleh-oleh khas daerah.

Dampak Sosial dan Peluang Ekonomi Kerakyatan

Keberhasilan program ini diharapkan mampu menjadi lokomotif yang menarik gerbong ekonomi kerakyatan di sekitarnya. Dengan meningkatnya kunjungan sore hari, peluang usaha baru bagi warga lokal pun terbuka lebar, mulai dari penyediaan jasa boga hingga pertunjukan seni budaya yang dapat ditampilkan pada malam harinya. Mardijono Nugroho optimis bahwa program ini akan membawa dampak sosial yang positif, meningkatkan pendapatan rata-rata warga, dan memperkuat posisi Borobudur sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Dengan demikian, pariwisata tidak hanya menguntungkan pengelola, tetapi juga benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang tinggal di kaki candi.

BACA JUGA : Rekomendasi Lima Destinasi Indoor Yogyakarta Bebas Ancaman Cuaca Ekstrem

BACA JUGA : Rekomendasi Tempat Sewa Busana Adat di Yogyakarta, Dijamin Momen Liburan Makin Menarik dan Jadi Momen Kenangan

Peluncuran program Borobudur Sunset merupakan sebuah tonggak penting dalam evolusi pengelolaan pariwisata di Indonesia. Dengan menitikberatkan pada pengalaman yang berkualitas dan dampak ekonomi yang inklusif, langkah ini menunjukkan bahwa modernitas dalam pengelolaan wisata dapat tetap menghormati nilai-nilai sejarah dan konservasi. Borobudur kini bukan lagi sekadar monumen masa lalu yang statis, melainkan sebuah ekosistem dinamis yang terus memberikan inspirasi, kedamaian, dan kesejahteraan bagi banyak orang. Transformasi ini menjadi bukti bahwa inovasi yang berakar pada kearifan lokal adalah cara terbaik untuk menjaga relevansi sebuah warisan budaya di kancah global.

Kategori :