Nama "Magal" adalah legenda di dunia BBQ Korea. Berasal dari gabungan kata "Mapo" (daerah di Korea) dan "Galmaegisal" (potongan daging empuk), jaringan restoran ini telah memiliki lebih dari 500 cabang di seluruh dunia. Di Indonesia, Magal bertransformasi menjadi restoran yang inklusif dengan menghilangkan menu pork dan lard di banyak cabangnya demi menyesuaikan diri dengan pasar lokal.
Deuseyo Korean BBQ & JJIGAE
Hanya dengan merogoh kocek sekitar Rp100.000 hingga Rp112.720, pengunjung bisa menikmati BBQ dan berbagai jenis kuah jjigae selama 90 menit. Tekstur daging yang empuk dan pilihan bakso seafood yang beragam menjadikan Deuseyo sebagai destinasi wajib bagi mereka yang ingin makan besar bersama teman-teman tanpa perlu khawatir soal kehalalan bahan.
Drumstairs Halal Korean BBQ
Berlokasi di kawasan elite Kebayoran Baru, Drumstairs memberikan jaminan 100% halal bagi setiap hidangannya. Restoran ini sangat memperhatikan kenyamanan pengunjung dengan menyediakan ruang privat dan fasilitas pengisap asap di setiap meja. Paket BBQ mereka dikenal memiliki bumbu yang meresap hingga ke serat daging terdalam. Selain itu, menu pendamping seperti jjampong (mi kuah pedas boga bahari) di sini juga sangat direkomendasikan karena rasa lautnya yang segar dan menendang.
BACA JUGA : Rekomendasi Berburu Matcha di Jakarta dengan Sensasi dan Manfaatnya, Berikut Informasi Selengkapnya
BACA JUGA : Rekomendasi Petualangan di Restoran Ramah Anak Terbaik Jakarta, Simak Informasi Lengkapnya Berikut Ini
Eksplorasi kuliner Korea di Jakarta kini telah memasuki babak baru di mana kelezatan dan kehalalan bisa berjalan beriringan. Kehadiran restoran-restoran di atas membuktikan bahwa batasan bahan makanan tidak menghalangi para koki untuk menciptakan hidangan yang menggugah selera dan tetap setia pada akar budayanya. Masyarakat kini memiliki keleluasaan lebih untuk memilih tempat makan yang paling sesuai dengan selera maupun kebutuhan spiritual mereka, menjadikan pengalaman berburu kuliner di ibu kota semakin berwarna dan inklusif.