BACA JUGA : Gubrak!! Pengendara Sepeda Motor Tergelincir di Tikungan Pasar Induk Brebes Gegara Tumpahan Solar
“Pasar harus tetap bersih, nyaman, dan aman karena pasar bukan sekadar tempat transaksi, tetapi juga tempat wisata belanja. Terlebih Pasar Godean ini menjadi percontohan dari pasar tradisional menuju pasar semi modern,” jelasnya.
Mudiyem, salah satu pedagang di Pasar Godean, membenarkan bahwa permintaan konsumen mulai meningkat sejak awal pekan.
Menurutnya, kondisi pasar tahun ini lebih dinamis dibanding tahun sebelumnya.
“Iya, menjelang Nataru permintaan pembeli banyak, tapi stok masih aman,” ujarnya.
Meski permintaan melonjak, ia mengaku sebagian pelanggan mengeluhkan kenaikan harga beberapa komoditas.
Di sisi lain, kenaikan tersebut justru membuat keuntungan pedagang tidak setinggi biasanya.
BACA JUGA : Jelang Operasional, Pasar Terban Mulai Tempati Zonasi Baru untuk 500 Pedagang
BACA JUGA : Tempat Wisata Dekat Pasar Gede Solo untuk Liburan Tak Terlupakan, Simak Daftar Lengkapnya Disini
“Walaupun banyak pembeli yang mengeluhkan harga naik, untungnya jadi tipis,” ucapnya.
Harga sejumlah komoditas yang dipantau pemerintah pada Kamis (11/12/2025) meliputi daging sapi Rp145.000 per kilogram, daging ayam Rp40.000 per kilogram, cabe rawit merah Rp85.000 per kilogram, dan cabe merah keriting stabil pada Rp70.000 per kilogram.
Komoditas lain seperti bawang merah berada di angka Rp52.000 per kilogram, bawang putih Rp32.000 per kilogram, minyak goreng Minyak Kita Rp18.000 per liter, serta telur ayam Rp29.000 per kilogram.
Selain memeriksa harga dan stok, tim juga melakukan pengambilan sampel keamanan pangan di sejumlah lapak.
Hasil awal menunjukkan sebagian besar sampel aman dikonsumsi. Namun, beberapa temuan justru memperlihatkan adanya produk berbahaya yang beredar di pasar.
Pemeriksaan menemukan cumi kering dan teri nasi mengandung formalin, serta kerupuk dengan kandungan boraks.
BACA JUGA : Jelang Operasional, Pasar Terban Mulai Tempati Zonasi Baru untuk 500 Pedagang