Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat luas untuk turut serta dalam pelestarian budaya.
“Kita ingin masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tapi juga ikut aktif menjaga eksistensi bangunan warisan budaya yang sarat nilai sejarah,” tambahnya.
Kegiatan apresiasi ini juga menghadirkan pameran dan diskusi singkat terkait strategi pelestarian bangunan warisan budaya.
Hal ini diharapkan menjadi ajang berbagi pengalaman antarpelaku seni dan pelestari budaya.
“Selain memberikan penghargaan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memotivasi pelestari sekaligus menginspirasi masyarakat agar menjaga warisan budaya,” lanjutnya.
BACA JUGA : GKR Bendara: Keraton Yogyakarta Genjot Konten Budaya Masuk Data AI dan Algoritma Medsos
BACA JUGA : Keraton Yogyakarta Dorong Generasi Muda Hiasi Media Sosial dengan Budaya Nusantara
Penilaian dilakukan oleh tim independen yang terdiri dari para ahli lintas bidang.
Mereka adalah Arsitek Erlangga Binoto (Ketua IAI DIY), Dr. Fahmi Prihantoro (Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komisariat Daerah DIY–Jawa Tengah), serta Ribut Raharjo (Pimpinan Redaksi Tribun Yogyakarta).
Hasil penilaian merujuk pada empat indikator utama, yaitu keaslian, keterawatan, kebersihan lingkungan, dan kebermanfaatan bagi masyarakat.
Dari proses pengamatan dan verifikasi lapangan, tim menetapkan lima objek sebagai penerima Apresiasi Pelestarian Bangunan Warisan Budaya Tahun 2025.
Kelima objek tersebut menerima piagam penghargaan dari Wali Kota Yogyakarta, plakat, serta uang pembinaan sebesar Rp12.500.000.
Ia mengatakan bahwa apresiasi ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah memperkuat gerakan pelestarian budaya di tingkat lokal.
“Penghargaan ini bukan hanya bentuk pengakuan, tetapi juga dorongan agar upaya menjaga warisan budaya dapat dilakukan secara berkelanjutan,” ucapnya.
BACA JUGA : GKR Bendara: Keraton Yogyakarta Genjot Konten Budaya Masuk Data AI dan Algoritma Medsos
BACA JUGA : Keraton Yogyakarta Dorong Generasi Muda Hiasi Media Sosial dengan Budaya Nusantara