"PNIB, PN Nyawiji Surabaya, BEM PTNU, dan FMPN menyerukan agar masyarakat memperkuat toleransi, menjaga ruang publik dari infiltrasi radikalisme, serta merawat tradisi adat dan budaya sebagai benteng pemersatu bangsa," tuturnya.
BACA JUGA : Andong Malioboro Disorot, Pemkot Yogyakarta Perkuat Edukasi Kesejahteraan Kuda
BACA JUGA : Perkuat Sumbu Filosofi, Malioboro Culture Vibes 2025 Digelar Awal Desember
Gus Wal bersama perwakilan organisasi peserta meminta Gubernur Jawa Timur, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Presiden Prabowo Subianto untuk tidak memberikan izin kegiatan Reuni 212 di Jawa Timur maupun di wilayah lain Indonesia.
PNIB juga meminta aparat agar tidak memberi ruang bagi para penceramah provokatif maupun ideologi yang dianggap berpotensi merusak harmoni bangsa.
Acara ditutup dengan doa lintas agama untuk keselamatan rakyat Indonesia serta untuk warga yang tengah terdampak musibah di Semeru, Lumajang, dan Sumatra.