SUKOHARJO, diswayjogja.id - Kecelakaan kereta kembali terjadi di perlintasan tanpa palang di Begajah, Sukoharjo, Sabtu (15/11/2025) sekitar pukul 06.45 WIB.
Sebuah mobil Toyota Rush yang ditumpangi pasangan suami istri asal Bakalan, Polokarto, tertemper KA Batara Kresna yang melaju dari arah utara ke selatan.
Menurut warga Purwosari Begajah yang berada di lokasi, mobil melintas dari barat menuju timur tepat saat kereta mendekati area kejadian. Meski masinis telah membunyikan klakson berulang kali, tabrakan tidak dapat dihindari.
Akibat benturan tersebut, dua penumpang mobil mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo. Sementara itu, kondisi mobil mengalami kerusakan berat pada bagian depan dan samping.
BACA JUGA : Lagi, Orang Tertemper Kereta di Jalur Brambanan - Maguwo Sleman
BACA JUGA : Seorang Warga Tertemper KA Lodaya di Petak Jalan Brambanan–Maguwo, KAI Imbau Waspada
Pihak kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengungkap kronologi lengkap insiden tersebut.
PT KAI Daop 6 Yogyakarta menyayangkan kembali terjadinya kecelakaan di perlintasan liar yang tidak dilengkapi palang pintu maupun petugas jaga.
Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih menjelaskan bahwa KA 514 Batara Kresna relasi Purwosari–Wonogiri tertemper mobil di perlintasan liar kilometer 16+4 pada petak jalan Sukoharjo–Pasarnguter. Penumpang dan seluruh awak kereta dinyatakan selamat.
“KA 514 Batara Kresna dapat melanjutkan perjalanan dan semua penumpang dalam kondisi aman. KAI Daop 6 sangat menyayangkan kejadian ini dan berharap tidak terulang kembali,” ujarnya saat dimintai konfirmasi, Sabtu (15/11/2025).
BACA JUGA : Ada 13 Kejadian Temperan Sepanjang 2025, Daop 6 Yogyakarta Sosialisasi Keselamatan Perlintasan Sebidang
BACA JUGA : Kecelakaan Kereta di Prambanan, Satu Korban Pulang dan Lima Masih Dirawat di RS
Kereta sempat berhenti untuk pengecekan rangkaian sebelum kembali beroperasi pada pukul 06.50 WIB dan diperiksa lebih lanjut di Stasiun Pasarnguter.
KAI menegaskan bahwa jalur kereta merupakan kawasan steril yang hanya diperuntukkan bagi petugas operasional.
Feni mengingatkan bahwa perlintasan liar sangat berbahaya dan menjadi salah satu penyebab kecelakaan yang kerap terjadi di jalur KA.