BANTUL, diswayjogja.id – Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya mewujudkan pasar tradisional yang bersih, rapi, dan nyaman bagi pedagang maupun pembeli.
Melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUKMPP), berbagai inovasi dan pembenahan pasar kini digencarkan, sembari menunggu kepastian turunnya dana revitalisasi dari pemerintah pusat.
Kepala DKUKMPP Kabupaten Bantul, Prapta Nugraha, menyebut bahwa sejumlah pasar tradisional telah masuk dalam daftar usulan pengembangan tahun ini, termasuk Pasar Pundang yang menjadi salah satu prioritas daerah.
Namun, realisasi program tersebut bergantung pada keputusan pemerintah pusat melalui mekanisme Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Terakhir, Pasar Pundang juga masuk daftar usulan. Tapi untuk kepastian turunnya dana, kita masih menunggu keputusan pusat,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (12/11/2025).
Sambil menunggu kepastian anggaran, DKUKMPP terus mendorong peningkatan kualitas pengelolaan pasar yang sudah berjalan.
BACA JUGA : Eksplor Rasa Legendaris di Pasar Ngasem Yogyakarta yang Sangat Terkenal, Cek Info Lengkapnya Disini
BACA JUGA : Rekomendasi Street Food di Kawasan Pasar Lama Tangerang, Sajian Enak Patut Dinikmati
Salah satu contoh yang dianggap berhasil adalah Pasar Srenan, yang kini menunjukkan perubahan signifikan dari sisi kebersihan, kenyamanan, dan penataan ruang.
“Inovasi yang sudah berjalan itu misalnya di Pasar Srenan. Meskipun ada beberapa kendala, tapi banyak perbaikan dari sisi kebersihan dan kenyamanan,” ucapnya.
Menurutnya, konsep pengembangan pasar tradisional tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga pada pengalaman pengunjung dan keberlanjutan aktivitas ekonomi.
Pemerintah daerah ingin memastikan bahwa setiap pasar menjadi ruang yang aman dan menyenangkan bagi pedagang untuk berjualan, sekaligus menarik minat masyarakat untuk berbelanja.
“Kami ingin menciptakan pasar yang bersih, rapi, dan tetap ramai dikunjungi. Karena kalau pasar nyaman, pedagang pun bisa tetap beraktivitas dengan baik tanpa kehilangan pembeli. Itu yang terus kita dorong,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa penurunan omzet terjadi hampir merata di sejumlah pasar tradisional akibat perubahan pola belanja masyarakat dan meningkatnya persaingan dengan pusat perbelanjaan modern.
BACA JUGA : Desember 2025, Pedagang Pasar Terban Akan Pindah ke Bangunan Baru