UMKM Mikro Sleman Jadi Tulang Punggung Ekonomi, 321 Ribu Tenaga Kerja Terlibat

Kamis 06-11-2025,09:49 WIB
Reporter : Kristiani Tandi Rani
Editor : Syamsul Falaq

BACA JUGA : Pemkab Sleman Dorong UMKM Lokal Masuk Pasar Modern dan Naik Kelas

Kondisi ini mendorong pemerintah daerah untuk memberikan perhatian lebih pada pelaku usaha mikro yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

“Mikro itu yang paling banyak di Sleman, jadi kami sangat fokus membantu usaha mikro agar bisa tumbuh dan naik kelas,” tuturnya.

Untuk mendukung hal itu, Dinas Koperasi dan UKM Sleman bersama perguruan tinggi mengklasifikasikan UMKM menjadi lima level berdasarkan hasil penjualan per tahun, mulai dari level 1 dengan penjualan di bawah Rp50 juta hingga level 5 dengan penjualan mencapai Rp2 miliar.

“Selain penjualan, indikator lain juga kami perhatikan, seperti aset, manajemen usaha, perizinan, hingga kemampuan digital marketing. Semua itu menjadi bagian dari penilaian agar UMKM bisa naik kelas,” imbuhnya.

Menurutnya, pendampingan terhadap pelaku UMKM tidak bersifat seragam, melainkan disesuaikan dengan level dan kebutuhan tiap pelaku usaha.

Pemerintah juga menyediakan pelatihan kewirausahaan, pencatatan keuangan dasar, hingga pelatihan pemasaran digital melalui WhatsApp Business, Instagram, dan TikTok.

BACA JUGA : 7.832 UMKM di Kota Yogyakarta Sudah Melek Digital, Tapi Belum Punya Rencana Bisnis Jelas

BACA JUGA : Digitalisasi Pembiayaan, UMKM Yogyakarta Kini Bisa Galang Dana Lewat SCF

“Harapannya, setelah mengikuti pendampingan, usaha mereka menjadi legal, pencatatan keuangan lebih tertib, dan produknya bisa menembus pasar yang lebih luas,” sebutnya. 

Upaya ini juga diperkuat dengan keberadaan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di depan Rumah Dinas Bupati Sleman dan satu lagi di wilayah Minggir. 

Keduanya berfungsi untuk mendekatkan layanan dan pendampingan bagi pelaku usaha di berbagai wilayah Sleman.

Kategori :