SLEMAN, diswayjogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman memperingati Hari Kunjung Perpustakaan pada 14 September dengan berbagai kegiatan yang menekankan pentingnya budaya membaca dan pembelajaran sepanjang hayat.
Momentum ini diharapkan menjadi pemantik semangat masyarakat untuk lebih gemar memanfaatkan fasilitas perpustakaan di seluruh wilayah Sleman.
“Kegiatan ini diberi hati pada tanggal 14 September, dan Hari Kunjung Perpustakaan merupakan momentum yang sangat penting untuk dirayakan,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi.
Ia menegaskan, peringatan ini tidak sekadar simbol, tetapi sebagai sarana menumbuhkan minat baca dan memperkuat komitmen pengembangan layanan perpustakaan.
Ia menambahkan, melalui kegiatan ini masyarakat diharapkan mampu menggunakan perpustakaan sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat.
“Visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sleman adalah meningkatkan pembangunan manusia yang produktif, berkualitas, dan berkepribadian melalui pendidikan dan pelatihan. Tentu, urusan pendidikan dan pelatihan tidak terlepas dari peran perpustakaan,” ujarnya.
BACA JUGA : Kunjungan Perpustakaan Kota Yogyakarta Naik Signifikan, Indeks Gemar Membaca Capai Target
BACA JUGA : Mahasiswa Telat Kembalikan Buku Perpustakaan, UGM Sebut Denda Rp3,7 Juta
Untuk mendorong minat baca, pemerintah daerah menetapkan figur inspiratif sebagai panutan.
“Perlu menunjuk figur yang memiliki komitmen, perhatian, dan empati tinggi. Oleh karena itu, kami menetapkan Bunda Literasi Kabupaten Sleman, yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Bupati No. 65.1/KDH/A/2025,” jelasnya.
Peringatan ini dihadiri Ketua TKK dan TPPK dari 17 Kapanewon, pengelola perpustakaan kalurahan, taman bacaan masyarakat, perpustakaan sekolah, serta siswa-siswi Kabupaten Sleman.
Selain itu, diberikan bantuan kepada masyarakat dan penghargaan bagi pengunjung perpustakaan dalam kategori inspiratif, berdedikasi, dan cendekia. Ia menegaskan, kegiatan ini menjadi sarana membangun budaya literasi yang kuat di Sleman.
"Kami berharap masyarakat semakin gemar membaca dan memanfaatkan perpustakaan sebagai jendela dunia. Perpustakaan bukan sekadar tempat meminjam buku, tetapi ruang belajar, berbagi, dan menumbuhkan kreativitas,” tuturnya.
BACA JUGA : Puluhan Anak Ikuti Kegiatan Literasi Sejak Dini di Perpustakaan Anak Yogyakarta
BACA JUGA : Genjot Literasi dengan Resensi Buku, Dinarpusda Gelar Lomba Berbasis Perpustakaan