Pemkot Yogyakarta Perkuat Program Mas JOS, Siapkan Sistem dan Reward untuk Pengelolaan Sampah

Kamis 18-09-2025,21:31 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Rajwan Taufiq, menyatakan bahwa distribusi ember sudah mulai dilakukan. Pada Kamis ini, 2 ember didistribusikan untuk setiap penggerobak, dan targetnya selesai seluruhnya pada Jumat (19/9/2025).

BACA JUGA : Darurat Sampah Yogyakarta, Wali Kota Hasto Kerahkan Semua Dinas Tangani Sampah Rumah Tangga

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Bakal Kembangkan Pengolahan Sampah di Lahan Kosong Kotagede

Tak hanya itu, DLH juga tengah menguji mesin pencacah sampah kering berkapasitas 6 ton, sebagai upaya mempercepat proses pembuatan kompos dalam rangka menuju zero sampah organik.

“Harapannya semakin banyak keluarga yang sadar memilah sampah, meski memang masih ada warga yang cuek. Maka dari itu, pendekatan komunikasi langsung juga sangat penting,” jelas Rajwan.

Sementara itu, Mantri Pamong Praja (MPP) Kemantren Mantrijeron, Narotama, menyebut wilayahnya telah menggerakkan Gerakan Mantrijeron Atasi Sampah (GEMAS) yang melibatkan 70 penggerobak dan menjangkau 12 kampung, 231 RT, serta 55 RW.

Sebelum program Mas JOS dan GEMAS berjalan, volume sampah di Mantrijeron mencapai 70 ton per hari. Namun kini berhasil ditekan menjadi 68 ton per hari, menunjukkan pengurangan sekitar 2 ton per hari.

“Upaya yang kami lakukan dalam pengurangan sampah melalui edukasi pemilahan organik dan anorganik, serta penerapan berbagai teknologi ramah lingkungan, antara lain Biopori jumbo 22 unit dan biopori reguler 648 unit serta terdapat Komposter tanam sebanyak 462 unit. Di wilayah Kemantren Mantrijeron juga terdapat 59 bank sampah aktif,” tandasnya.

Kategori :