SLEMAN, diswayjogja.id - Sebanyak 212 siswa dari empat sekolah di wilayah Mlati, Sleman, diduga mengalami keracunan makanan.
Peristiwa ini memicu kekhawatiran orang tua murid, guru, dan masyarakat sekitar.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memastikan seluruh biaya pengobatan para siswa tersebut akan ditanggung penuh, melalui koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang langsung digelar setelah laporan masuk.
Koordinasi penanganan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, di Kantor Kapanewon Mlati, Kamis (14/8/2025).
BACA JUGA : Usai Keracunan, SMP Muhammadiyah 3 Mlati Setop Konsumsi MBG Mulai Hari Ini
BACA JUGA : Ratusan Siswa dari Tiga Sekolah di Sleman Keracunan Diduga Usai Konsumsi MBG
Dalam rapat tersebut hadir sejumlah OPD, termasuk Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Dinas Sosial, perwakilan sekolah, dan unsur terkait lainnya.
Pertemuan ini bertujuan membahas langkah cepat yang harus diambil dalam menangani kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa para siswa, sekaligus memastikan kondisi korban terus dipantau secara intensif.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinkes Sleman, peristiwa ini bermula dari laporan dua puskesmas, yakni Puskesmas 1 Mlati dan Puskesmas 2 Mlati.
Keduanya menerima pasien siswa dengan gejala diare dan muntah.
Jumlah siswa yang datang berobat terus bertambah dalam waktu singkat, sehingga pihak puskesmas segera melaporkannya kepada Dinkes Sleman.
Tim Gerak Cepat (TGC) Dinkes pun segera bergerak ke lapangan untuk melakukan investigasi mendalam.
Dari hasil investigasi, TGC menemukan adanya dugaan keracunan makanan yang dialami siswa dari empat sekolah di Kecamatan Mlati.
Keempat sekolah itu adalah SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Muhammadiyah 2 Mlati, SMP Negeri 3 Mlati, dan SMP Pamungkas Mlati.
BACA JUGA : SPPG Polda DIY Salurkan 1.954 Paket MBG ke Pelajar di Kulon Progo