"Pariwisata menghadapi tantangan luar biasa dengan efisiensi ini. Disitu mental kami dipertaruhkan, bagaimana cara kami mempromosikan wisata seoptimal mungkin tanpa harus membebani anggaran daerah," ujarnya.
BACA JUGA : Pemkab Sleman Anggarkan Rp400 Juta, Perbaiki Atap Ruang SD Negeri Kledokan Sleman yang Ambruk
BACA JUGA : Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah, Upaya Pengendalian Harga Kebutuhan Pokok
Gagasan Inovatif: Dari Efisiensi Promosi Wisata Hingga Atasi Darurat Sampah
Menghadapi tantangan sektor pariwisata yang menjadi nadinya perekonimian masyarakat Sleman ini, Intan memiliki gagasan inovatif yang bisa dilakukan ke depan dengan kemampuan yang dimilikinya, yaitu sebagai influencer di sosial media.
"Saya akan berinovasi di bidang sosial media, karena sosial media sangat berpengaruh besar pada promosi wisata. Hampir semua orang punya akun sosial media, sehingga wisata di Sleman bisa diviralkan. Kebetulan saya aktif disosial Media, ada Youtube, Instagram, dan Tiktok," ucap pemilik akun IG @intanlatifahh yang sudah memiliki folowwer 90 ribu lebih ini.
"Saya rasa dengan privilege yang saya punya ini, saya bisa terus mempromosikan pariwisata yang ada di sleman dan juga mengkolaborasikan dengan ide ide kreatif dari teman-teman semua, karena nanti ini semua finalis akan menjadi bagian dari duta wisata dan budaya Sleman," imbuhnya.
Intan yang sudah memiliki 17 ribu subscriber di channel YouTube @intanlatifahn dan akun tiktok @intanlatifahhn dengan 28 ribu lebih pengikut plus 1,4 juta suka ini kerap memuat konten edukasi.
BACA JUGA : Enam Dubes RI Kerjasama dengan Pemda DIY Bidang e-Government dan Digital Development
BACA JUGA : Fokus Layani Wisatawan, Pemda DIY Lakukan Perubahan Trayek Bus Listrik
“Selama ini banyakan konten saya edukasi namun kurang lebih relevan dengan pariwisata, karena saya juga hobi visit, bikin vlog. Itu jadi bekal saya ikut dimas diajeng ini, biar saya terus bisa mempromosikan wisata di Sleman,” tukasnya.
Selain efisiensi, Sektor Pariwisata Sleman juga menghadapi problem darurat Sampah. Menurut Intan, tempat-tempat wisata di Sleman perlu menyediakan fasilitas tempat sampah yang lebih memadai guna menjamin kebersihan sehingga lebih membuat nyaman pengunjung.
"Tempat sampah di lokasi wisata perlu ditambah, karena di Jogja ini kan memang sedang darurat sampah, itu mungkin hal kecilnya. Kemudian hal lainnya adalah masih kurangnya promosi di Sosial Media. Untuk persoalan ini dibutuhkan orang-orang yang berpengalaman di Sosial Media. Dengan pengalaman saya ini, saya optimis bisa turut mempromosikan pariwisata di Sleman ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan manca negara,” pungkasnya.