DPRD DIY: Operasi Pasar Jangan Hanya Beras dan Minyak Goreng

Jumat 07-03-2025,09:54 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari, mengatakan Pemda DIY untuk segera melakukan operasi pasar untuk komoditas yang tidak wajar.

Usai melakukan tinjauan lapangan di beberapa pasar tradisional, menurutnya pada minggu pertama Ramadan tahun ini terpantau harga-harga komoditas pokok beranjak naik dari biasanya.

“Pemda perlu segera melakukan operasi pasar. Harga akan lebih terkendali apabila pasokan barang ditambah. Pemda harus hadir secara nyata, mohon OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk segera melakukan operasi pasar pada komoditas yang baik tidak wajar. Jangan hanya beras dan minyak goreng, yang lonjak tinggi justru telur,” ujar Ndari, panggilan akrab Andriana Wulandari, di kompleks Gedung DPRD DIY, Kamis (6/3/2025).

Meskipun kegiatan perdagangan masih normal, namun beberapa harga naik cukup tajam, seperti telor dan daging. Kondisi harga barang pokok yang naik ini dikeluhkan tidak hanya oleh pengunjung pasar tradisional namun juga para pedagang. Meskipun ini sebagai fenomena tahunan, namun tetap perlu diambil langkah stabilisasi.

Menurut Ndari, upaya stabilisasi harga menjadi penting dilakukan. Kenaikan harga bahan pangan sudah dikeluhkan oleh warga, terlebih para ibu-ibu yang harus mengatur ketat keuangan rumah tangga ditengah kondisi ekonomi makro yang tidak baik-baik saja.  

BACA JUGA : Pemda DIY Minta Perda Tentang BUMD Segera Direalisasikan dalam Rapur DPRD DIY

BACA JUGA : Target hingga 2026, Pembangunan Gedung Baru DPRD DIY Masih Terkendala Proses Lelang Tender

Sebagai Ketua Komisi B, akan memastikan bahwa kebijakan pro rakyat ini telaksana dengan baik. DPRD sudah menyetujui anggaran program dan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk program stabilisasi harga melalui operasi pasar.

Sebagai Legislatif akan terus mengawasi pelaksanaan kegiatan ini, dan terus menyerap aspirasi warga, khususnya dari para ibu-ibu yang terkena dampak langsung apabila harga-harga melonjak.

“Saya berharap, proses pengadaan bahan operasi pasar sedapat mungkin juga menyerap dari hasil para petani dan peternak lokal. Ini praktik nyata kemitraan ekonomi, sekaligus menjalankan misi stabilisasi harga,” ujar Ndari.

Ditegaskan, proses operasi pasar selain prioritas pada titik-titik strategis di wilayah kapanewon yang jumlah warga miskin masih banyak, juga proses pengadaan sedapat mungkin menyerap hasil produksi petani dan peternak lokal sehingga terbangun simbiosis mutualisme.

BACA JUGA : Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah, Upaya Pengendalian Harga Kebutuhan Pokok

BACA JUGA : Titiek Soeharto Kunjungi Pasar Beringharjo Yogyakarta, Pantau Harga Kebutuhan Pokok

Beberapa komoditas yang mengalami lonjakan harga cukup tajam di antaranya telur yang kini mencapai Rp30 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp28 ribu. Harga bawang merah menembus Rp40 ribu per kilogram, sementara bawang putih mencapai Rp50 ribu per kilogram. Minyak goreng kemasan yang sebelumnya Rp 16ribu kini naik menjadi Rp19 ribu per liter. Tak hanya itu, cabai rawit yang kerap menjadi bahan utama masakan masyarakat juga melonjak dari Rp100 ribu menjadi Rp120 ribu per kilogram.

"Kenaikan harga bahan pangan sudah dikeluhkan oleh masyarakat, terlebih para ibu-ibu yang harus mengatur ketat keuangan rumah tangga di tengah kondisi ekonomi makro yang tidak baik-baik saja," imbuhnya.

Kategori :