YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Grup musik Poem Bengsing, dalam album konsep bertajuk Salimsik, menggarap musik berkonsep ekspresi masyarakat untuk merayakan datangnya bulan Ramadan.
Terdapat tujuh lagu yang digarap oleh grup musik asal Yogyakarta itu, semuanya akan diluncurkan secara bertahap dari awal bulan Ramadan hingga Lebaran, disesuaikan dengan judul dan momentumnya. Dalam draft lirik lagu yang digarap, judul setiap lagu familier ditelinga dan terasa dekat dengan aktivitas sehari-hari.
"Kami hanya membaca aktivitas rutin yang dilakukan orang-orang saat bulan Ramadan lalu kami kemas melalui rangkaian cerita dalam tujuh lagu. Album itu setiap lagunya saling berkaitan. Mulai dari cerita hingga musiknya seperti cerita series," ujar penulis syair dan lirik lagu di album Salimsik, Eko Santosa, Jumat (28/2/2025).
Lagu Bersih Diri berangkat dari melihat adanya budaya padusan atau kebiasaan masyarakat untuk bersuci menjelang awal Ramadan. Tradisi tersebut memuat muatan lokal yang khas dan dilakukan setiap tahun oleh mayoritas masyarakat di DIJ, khususnya di pedesaan.
BACA JUGA : Upaya Mencintai Seni Tradisional, Pemkab Sleman Berikan Hibah Gamelan dan Alat Musik
BACA JUGA : Komunitas Jogja 90s Mengabadikan Musik yang Lahir di Era 90-an
"Lagu ini dirilis tanggal 28 Februari, untuk menemani tradisi padusan dan memperkenalkan konsep kami," kata orang yang akrab disapa Eko Ompong itu.
Setelah "Bersih Diri" dilanjutkan lagu "Ayo Sahur" sebagai ajakan untuk melaksanakan sahur yang unik selayaknya tradisi gugah-gugah sahur yang dilakukan di kampung dan masjid-masjid. Lagu selanjutnya berjudul “Bahagia Berpuasa” memaknai puasa sebagai sebuah kebahagiaan melalui laku menahan lapar dari matahari muncul hingga terbenam.
"Puasa menjadi bahagia karena dengan merasakan lapar seseorang dapat mensyukuri apa yang ada tanpa harus mengada-adakan," jelasnya.
Setelah itu lagu “Buka Bersama”, lagu ini menggambarkan kegembiran orang-orang menyelesaikan puasa dalam satu hari secara sederhana. Lagu "Ibadah Malam" bercerita tentang pentingnya mendekatkan diri pada Tuhan dengan laku ibadah diperbanyak di malam hari.
BACA JUGA : Ngayogjazz 2024, Event Musik Pecinta Jazz yang Jadi Wadah untuk Budaya Lokal Jogja
BACA JUGA : Hadirkan Guest Star Papan Atas, Event Musik Milikamu Fest 2024 Jogja Digelar Akhir Oktober Mendatang
Di bulan Ramadan pasti diikuti dengan ibadah zakat. Grup ini menggambarkan fenomena tersebut dengan lagu "Berbagi Tak Rugi" dengan muatan pesan bahwa seseorang tidak akan merugi dan justru akan mendapatkan manfaat dengan berzakat.
Album konsep tersebut ditutup dengan Lagu terakhir yang berjudul “Maaf”. Lagu ini berisi pesan inti menggambarkan budaya masyarakat yang saling memaafkan saat Lebaran.
"Dari awal hingga akhir lagu di album konsep ini menggambarkan aktivitas ibadah di bulan Ramadan, setiap lagu seperti cerita bersambung," tuturnya.