Sarkem Fest Kembali Digelar, Tawarkan Apem Kuliner Khas Kampung Sosrowijayan

Rabu 19-02-2025,17:55 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

Menurutnya, tradisi pembuatan apem di Bulan Ruwah dalam kalender Jawa, merupakan program rutin kampung wisata Sosromenduran yang mengangkat tradisi Jawa khususnya dalam menyambut bulan Ramadan.

"Mimpi kami juga, menerjemahkan Sarkem sebagai pasar dan kembang, tak hanya sekedar jalan saja. Dulu itu sentra penjual bunga yang sekarang ada di Kotabaru dan menu apem ini belum menjadi pilihan (kuliner atau jananan) utama," jelasnya. 

BACA JUGA : Kampung Wisata Prenggan Yogyakarta Terima Bantuan Alat Pengelolaan Sampah

BACA JUGA : UNY Luncurkan Kampung Emas Iroyudan Bantul

Untuk itu, dalam kirab apem yang menjadi salah satu kemeriahan Sarkem Fest 2025, bakal dikirab dari lima unsur lembaga atau institusi, diantaranya Kota Yogyakarta, korporasi atau hotel, komunitas, kampus, dan masyarakat kampung wisata. Hal tersebut untuk mencermintkan gotong royonh menuju Jogja yang lebih baik.

Rangkaian Acara Sarkem Fest 2025

Di hari pertama, Panggung Sarkem Fest 2025 akan berlokasi di Halaman Patra Hotel Malioboro, berlangsung pada pukul 06.00 – 22.00 WIB yang akan diawali dengan pelaksanaan Yogowes Monalisa rute jelajah Kampung Susur Sungai start Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dan finish di venue Hotel Patra Sosromenduran.

Peserta Yogowes Monalisa diperkirakan 150 pesepeda dari komunitas sepeda se-Kota Yogyakarta. Di finish peserta akan dijamu dengan apem ruwahan dan dihibur music serta pembagian doorprize.

Pukul 08.15 akan dilaksanakan prosesi Ngublag Jladren Apem di Kelurahan yang menandai dimulainya Festival Pembuatan Apem yang diikuti oleh 54 RT di Sosromenduran. Sepanjang jalan Sosromenduran pengunjung bisa menyaksikan proses pembuatan apem, kolak dan ketan dan  mencicipi secara cuma-Cuma selama persediaan masih ada. Festival pembuatan apem akan diawali dengan proses Ngublag Jladren. Terdapat 20 booth bazar Ekraf yang akan diisi produk-produk UMKM.

Selanjutnya akan dilaksanakan kirab budaya Apem Ruwahan diikuti 500 peserta yang terdiri Jodang Gunungan 1.000 (Apem, Ketan, Kolak), 2 Jodang Apem dari Kelurahan Sosromenduran, 3 Kontingen Juara Lomba Bergodo Kota Yogyakarta, 2 Bregodo Sosromenduran, 7 Kampung di Kelurahan Sosromenduran, 5 UKKB dari UKDW, pelajar sekolah di Sosromenduran dengan rute kirab dari Patra Hotel Malioboro – Jalan Gandekan – Jalan Pasar Kembang – Jalan Malioboro – Jalan Sosrowijayan – kembali ke Patra Hotel Malioboro. 

BACA JUGA : Angkat UMKM jadi Lebih Tinggi, Inilah Kampung Cyber Jogja yang Berhasil Manfaatkan Teknologi Digital

BACA JUGA : Dorong Pertumbuhan Pariwisata, JBM 2025 Kembali Digelar di Jogja

Selama pelaksanaan kirab akan ada seserahan apem yang diberikan kepada 11 Hotel sebagai simbol permintaan maaf menjelang Ramadhan dan persaudaraan. Apem juga akan dibagikan kepada warga dan penonton sepanjang rute kirab. Penggunaan apem dalam Festival Sarkem bukannya tanpa sebab. Apem dalam tradisi ruwahan dimaknai sebagai bentuk maaf (afwun dari bahasa Arab menjadi apem).

Dilanjutkan Kenduri Ruwahan Apem di panggung utama depan Patra Hotel Malioboro dengan prosesi tradisi kenduri Jawa dengan uborambe lengkap kenduren seperti ingkung, nasi gurih, apem, buah-buahan.

Wisatawan dan warga bisa mengikuti prosesi kenduren dan akan dijamu dengan nasi takir ingkung suwir dan wedang seruni. Kenduri Ruwahan akan diakhiri dengan prosesi perebutan Gunungan Apem. Malamnya akan disuguhkan atraksi tari-tarian dan musik.

Di Hari kedua tanggal 22 Februari 2025 akan ada 3 panggung yaitu Panggung Hotel Neo Malioboro, Panggung Depan Gapura Sosromenduran, dan Panggung Depan Plaza Malioboro yang memiliki genre musik yang berbeda-beda.

Panggung Hotel Neo Malioboro dengan genre jazz diisi oleh tampilan band dari Hotel Neo Malioboro, Panggung Depan Gapura Sosromenduran diisi oleh band wilayah Kelurahan Sosromenduran, dan Panggung Depan Plaza Malioboro diisi dengan band Top40an dan band genre pop dangdut.

Kategori :