JOGJA, diswayjogja.id - Di tengah kesibukannya memimpin berbagai organisasi politik dan pemerintahan, Bupati terpilih Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, berhasil menyelesaikan pendidikan Magister Pertanian di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang.
Tidak hanya lulus, Endah juga berhasil meraih predikat wisudawan terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yaitu 4.00.
Endah yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) DPIP Gunungkidul dan Ketua DPRD Gunungkidul, menunjukkan dedikasi luar biasa dalam dunia akademik.
Di sela-sela kesibukannya menjalankan tugas politik dan legislatif, ia tetap mampu meraih prestasi gemilang di dunia pendidikan.
BACA JUG A : Endah Subekti Ditetapkan Sebagai Paslon Terpilih Dalam Pilkada Gunungkidul
BACA JUGA : Pilkada Gunungkidul 2024 Dimenangkan Endah-Joko, Tingkat Partisipasi Pemilih Hanya Sebesar 74 Persen
Prestasi tersebut dikukuhkan melalui surat resmi dari Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro dengan nomor A46/UN7.F5/AK/XI1/2024, yang menyatakan bahwa Endah lulus sebagai Magister Pertanian (M.P) pada 24 Desember 2024, setelah menyelesaikan 42 SKS dengan IPK 4.00.
Dalam keterangannya, Endah mengungkapkan alasan dibalik pilihannya untuk mengambil spesialisasi di bidang pertanian.
Ia melihat potensi besar yang dimiliki Gunungkidul, meskipun daerah tersebut sering mendapat stigma sebagai wilayah kering yang kesulitan air.
“Dengan ilmu yang saya dapat di kampus, saya ingin memaksimalkan potensi pertanian di daerah yang katanya kering ini,” ujar Endah.
BACA JUGA : Punya Bekal Praktik dan Teori yang Komplit, Calon Wisudawan SV UGM Didorong Lebih Percaya Diri
BACA JUGA : UGM Gelar Konferensi Internasional IASFM, Bahas Migrasi Paksa Akibat Konflik Etnis dan Agama
Endah berharap ilmu yang diperolehnya dari salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia ini dapat diterapkan dalam kebijakan-kebijakan strategis di Gunungkidul.
Ia berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat melalui inovasi di sektor pertanian.
“Meskipun Gunungkidul sudah mencapai swasembada beras, masih banyak komoditas lain seperti ketela, jagung, dan kacang yang produktivitasnya bisa kita tingkatkan. Ilmu saya dari kampus mudah-mudahan bisa diterapkan untuk kesejahteraan Gunungkidul,” tambahnya.