Potensi Cuaca Ekstrem, Dinas Kelautan dan Perikanan Imbau Nelayan di DIY untuk Waspadai Gelombang Tinggi

Selasa 04-02-2025,13:04 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Syamsul Falaq

BACA JUGA : Takluk dari Borneo FC, Mazola Junior Ungkap Anak Asuhnya Kurang Tenang dalam Finishing

BACA JUGA : PSS Sleman Kandas di Kandang Borneo FC dengan Skor 1-0, Posisi Klasemen Tak Beranjak

Informasi Potensi Cuaca Ekstrem

Sebagai langkah awal, informasi terkait potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang disebabkan oleh dua bibit siklon, yaitu 99S dan 60S telah disampaikan kepada para nelayan melalui grup WhatsApp Silaturahmi Nelayan dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) DIY. 

Dinas Kelautan dan Perikanan DIY pun mengimbau para nelayan untuk lebih berhati-hati dalam melaut, terutama jika gelombang laut mencapai tinggi yang membahayakan.

"Kami meminta ketika gelombang tinggi akibat fenomena siklon itu mulai terjadi, para nelayan menunda aktivitas melaut sesuai arahan dari BPBD dan BMKG," kata dia.

Dinas Kelautan dan Perikanan DI Yogyakarta sendiri telah memasang alat untuk mendeteksi dinamika gelombang di beberapa titik pantai selatan.

Dengan adanya peringatan dini dan koordinasi antara pemerintah, BMKG, dan nelayan, diharapkan keselamatan para nelayan dapat lebih terjamin selama cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.

Potensi Bencana Hidrometeorologi

Noviar menuturkan, peningkatan curah hujan ke kategori sedang hingga lebat tersebut menyebabkan potensi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan pohon tumbang.

Tak hanya itu, munculnya siklon ini juga diprediksi turut mempengaruhi tinggi gelombang air laut antara 3-5 meter di sepanjang pantai selatan Yogyakarta.

"Daerah yang rawan longsor akibat peningkatan curah hujan ini terutama perbukitan, seperti perbukitan Menoreh dan lainnya," kata dia.

Dari kajian fenomena itu bersama BMKG itu, Noviar melanjutkan, pihaknya meminta para nelayan lebih berhati-hati. Jika perlu, sementara absen melaut jika cuaca dan gelombang benar-benar tak mendukung. 

BACA JUGA : Pemkab Bantul Gandeng Noora Health Dalam Pengasuhan Keluarga, Perkuat Sistem Kesehatan Daerah

BACA JUGA : Gelar Munas di Jogja, Asosiasi IINTOA Berkomitmen Datangkan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia

Wisatawan yang menyambangi kawasan pantai dalam waktu dekat juga diminta tidak nekat sehingga tak membahayakan keselamatan mereka.

"Akses wisata masih dibuka, hanya saja ketika ada indikasi peningkatan gelombang itu, jangan ada aktivitas seperti berenang," kata dia. 

Kategori :