Disambut Antusias oleh Wisatawan Asing, Upacara Labuhan Keraton Yogyakarta Sukses Digelar!

Jumat 31-01-2025,15:52 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Syamsul Falaq

JOGJA, diswayjogja.id - Keraton Yogyakarta menggelar upacara labuhan dalam rangka peringatan Tingalan Jumenengan Dalem atau ulang tahun kenaikan takhta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul, pada Kamis (30/1/2025). 

Tradisi ini merupakan perjalanan menuju puncak gunung yang terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Sebelum memulai perjalanan, utusan keraton melaksanakan prosesi serah terima uborampe atau kelengkapan labuhan.

Acara Keraton Yogyakarta ini juga turut serta dihadiri ratusan warga dan wisatawan yang terlihat sangat antusias.

Tradisi Labuhan Keraton Yogyakarta menjadi tradisi yang digelar setiap tahun, yang biasanya dilaksanakan setiap tanggal 30 Rejeb dalam kalender Jawa. 

Pada hari pertama, Kamis, Labuhan dipusatkan di Pantai Parangkusumo, ribuan warga dan wisatawan lokal hingga mancanegara turut memadati dan menyaksikan prosesi itu. 

Sedangkan hari kedua, Jumat, dipusatkan di lereng Gunung Merapi.

BACA JUGA : Capai Hasil Panen Tertinggi, Kapanewon Semin Resmi Jadi Sentra Penghasil Beras di Gunungkidul

BACA JUGA : Belum Rata Beberapa Wilayah, Pemkab Bantul Siapkan Anggaran Rp 61 Miliar Tingkatkan Kualitas Infrastruktur

Prosesi Serah Terima Ubarampe

Prosesi labuhan yang merupakan tradisi tahunan Keraton Yogyakarta ini diawali dengan serah terima ubarampe. Pelaksanaan serah terima dilangsungkan di Pendopo Kapanewon Kretek.

Dalam upacara ini, ubarampe dibongkar untuk diperiksa kelengkapannya sebelum dimasukkan ke dalam ancak atau jodhang. Setelah itu, ubarampe diangkut dengan kendaraan menuju Pantai Parangkusumo.

Ubarampe labuhan mencakup pengajeng, pendherek lorodan agem Dalem Sultan, dan lorodhan.

Selain itu, terdapat potongan kuku (kenoko) dan rambut (rikmo) Ngarso Dalem, serta bunga kering sisa jamasan pusaka Keraton Yogyakarta selama setahun yang turut dilabuh.

Ubarampe Dibawa ke Cepuri untuk Didoakan

Selama sekitar setengah jam, upacara doa digelar di Pendopo Cepuri. Setelah selesai, ubarampe labuhan dikeluarkan dari ancak, diperiksa kembali kelengkapannya, lalu dipindahkan ke tandu bambu untuk prosesi labuhan.

Ritual selanjutnya berlangsung di halaman Cepuri, tempat dua bongkah batu keramat yang diyakini sebagai lokasi pertemuan raja-raja Yogyakarta dengan Ratu Kidul sejak era Panembahan Senopati.

Kategori :