Bantu Pelajar Tidak Mampu, Kemensos RI Pertimbangkan untuk Pakai Kurikulum Joglo Tani

Rabu 22-01-2025,10:57 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Syamsul Falaq

JOGJA, diswayjogja.id - Kementerian Sosial RI masih mematangkan konsep sekolah rakyat yang akan dirintis untuk membantu pelajar tidak mampu.

Terhusus untuk mereka yang masuk dalam kelompok miskin ekstrem agar bisa bersekolah secara gratis dan berkualitas. 

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul pun memastikan kurikulum di Joglo Tani akan menjadi salah satu pertimbangan dalam penyusunan konsep sekolah rakyat yang saat ini tengah digodok.

Kepastian tersebut disampaikan Gus Ipul dalam kunjungan kerjanya di Joglo Tani, Seyegan, Sleman pada Jumat (17/01) lalu. 

“Nanti kan juga ada model-model pemberdayaan yang lain. Tapi ketahanan pangan menjadi salah satu fokus kita. Apalagi menciptakan atau melahirkan, menghadirkan petani milenial. Jadi ini (Joglo Tani), salah satu cara kita belajar mengenai praktik-praktik lapangan,” ujar Gus Ipul.

BACA JUGA : Program MBG Bakal Digelar Februari untuk SMA/SMK di DIY

BACA JUGA :  Pemkab dan Polresta Sleman Tanam Jagung Seluas 1,6 Hektare, Dukung Program Ketahanan Pangan

Ekstrakurikuler atau Tambahan Kurikulum

Untuk itu, Gus Ipul menyebutkan, pelaksanaan sekolah rakyat bisa dilengkapi dengan ekstrakurikuler atau tambahan kurikulum, diantaranya bertani dan bercocok tanam. 

Menurutnya, Joglo Tani pun merupakan contoh yang sangat baik, tempat bagi siapa pun yang ingin belajar bertani dan beternak sejak 2008. Joglo Tani mengajarkan praktik ketahanan pangan lewat pemberdayaan.

“Apalagi sudah ribuan orang yang belajar bertani dari berbagai kalangan mulai dari siswa SMK, mahasiswa, hingga keluarga yang ingin pensiun. Kisah-kisah sukses ini nanti bisa ditularkan oleh anak-anak muda kita. Barangkali salah satunya nanti adalah di sekolah rakyat besok,” kata Gus Ipul.

Model Pemberdayaan di Joglo Tani

Dituturkan Gus Ipul, model pemberdayaan di Joglo Tani memang sangat praktis. Sehingga, siapa saja bisa belajar langsung tanpa syarat usia. 

“Ini sejalan dengan misi-misi Pak Presiden. Jadi kalau kita bisa membangun pertanian ketahanan pangan berbasis keluarga, berbasis komunitas, ya itu kan juga amat sangat baik,” terang Gus Ipul.

BACA JUGA :  Wujudkan Hak Penyandang Disabilitas, BAZNAS Rebranding ZCoffee Hening di Yogyakarta

BACA JUGA : Wacana Relokasi Warga Gaza ke Indonesia, BRIN: Mereka Tidak Menghormati Indonesia

Selain itu, Gus Ipul juga mendorong Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang memiliki minat untuk berkontribusi dalam bidang ketahanan pangan lewat program pertanian milenial maupun Joglo Tani. “Kita bisa kerja sama itu,” ucap Gus Ipul.

Turut Apresiasi Pendiri Joglo Tani

Kategori :