Akibat Kasus PMK, Aktivitas Jual Beli Sapi di Bantul Sempat Berhenti Sejenak

Rabu 15-01-2025,17:50 WIB
Reporter : Yuni Khaerunisa
Editor : Syamsul Falaq

Yuli mengaku penghentian pembelian sapi telah dilakukannya sejak dua bulan lalu. Pihaknya pun telah memberikan vaksin terhadap seluruh ternaknya pada Desember 2024.

BACA JUGA : Kasus PMK di DIY Sudah Capai 1.800 Lebih, Status Darurat Bakal Diterapkan Percepat Langkah Penanganan

BACA JUGA : Pedagang Ternak di Sleman Resah, Harga Pasaran Sapi Anjlok Hingga Rp2 Juta Akibat PMK

Vitamin pun diberikan untuk sapi-sapi tersebut. Pihaknya juga menyemprotkan desinfektan di kandang tersebut dalam dua hari sekali.

Selain itu, dia pun membatasi hanya pekerja di peternakannya yang dapat keluar masuk peternakannya. “Kandang saya tutup. Aktivitas lalu lintas orang dibatasi,” katanya.

Sedangkan Yuli yang hanya menjual sapi untuk kebutuhan Idul Adha pun mengaku tidak terlalu terpengaruh dengan harga penjualan sapi yang belakangan menurun setalah ada virus PMK.

Sementara Lurah Pasar Hewan Imogiri, Turadi mengaku aktivitas jual beli sapi di Pasar Hewan Imogori dihentikan sejenak pada 14 Januari-27 Januari 2025. Pihaknya pun telah menyampaikan kebijakan tersebut pada para peternak.

BACA JUGA : Sudah 30 Sapi Mati Karena PMK, DPRD Bantul Dorong Penetapan KLB PMK

BACA JUGA : Pakar UGM Desak Vaksinasi Menyeluruh Terakait Kasus PMK yang Kembali Melonjak

“Sebeleum penutupan pasar sudah kita konsultasikan dengan paguyuban blantik juga,” katanya. Sehingga menurutnya, peternak sudah memahami kebijakan tersebut.

Dia mengaku, Pasar Hewan Imogiri selama ini mampu melayani jual beli sapi sekitar 400-500 ekor dalam sekali pasaran. 

Dari situ, perputaran uang yang ada dapat mencapai ratusan juta. “Harga rata-rata sapi di sini sekitar Rp27-30 juta, tergantung gemuk atau kurusnya,” katanya.

Kategori :