YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Legomoro adalah salah satu kuliner tradisional khas Yogyakarta yang identik dengan bentuknya yang unik dan cita rasa gurih-manis.
Hidangan ini berbentuk seperti lemper, dengan isi daging atau abon, yang dibungkus daun pisang. Namanya sendiri berasal dari bahasa Jawa, "lego" berarti lega, dan "moro" berarti datang, melambangkan kebahagiaan menyambut tamu. Makanan ini kerap disajikan dalam acara adat dan tradisional, menjadi simbol keramahan khas masyarakat Jogja.
Legomoro diyakini berasal dari tradisi masyarakat Jawa yang sering menggunakan daun pisang sebagai pembungkus makanan. Makanan ini awalnya dibuat untuk menyambut tamu atau sebagai bekal perjalanan karena praktis dan tahan lama. Keunikan namanya mencerminkan harapan dan doa akan kebahagiaan dalam setiap kesempatan berbagi makanan ini.
Kuliner Legomoro memiliki ciri khas berupa ukuran kecil yang pas sekali makan, dengan rasa gurih dari nasi atau ketan yang diolah bersama santan. Isiannya, yang biasanya berupa abon daging sapi, ayam, atau bahkan daging cincang berbumbu, menjadi pelengkap yang memberikan rasa kaya. Bungkus daun pisangnya tidak hanya berfungsi sebagai pembungkus, tetapi juga memberikan aroma harum yang khas saat dikukus.
BACA JUGA : Bakmi Jowo; Rekomendasi Kuliner Khas Kota Pelajar dengan Harga Terjangkau
BACA JUGA : Rekomendasi Wisata Kuliner Tradisional Ala Kopi Klotok di Jogja yang Menggugah Selera
Bahan utama Legomoro adalah beras atau ketan, santan, daun pisang, dan isian seperti abon atau daging cincang berbumbu.
Rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah, dan ketumbar digunakan untuk memberikan rasa pada isiannya. Daun pisang yang digunakan harus segar dan lentur agar mudah dibentuk tanpa sobek.
Pembuatan Legomoro dimulai dengan memasak beras atau ketan bersama santan hingga setengah matang. Isian abon atau daging cincang dibumbui dan ditumis hingga matang.
Selanjutnya, nasi atau ketan diletakkan di atas daun pisang, diisi dengan daging, lalu dibungkus dan diikat dengan tali daun pisang. Bungkusan ini kemudian dikukus hingga matang, menghasilkan aroma wangi yang menggoda.
BACA JUGA : Simak Daftar Pilihan 8 Wisata Pasar Tradisional Jogja, Surganya Kuliner Para Wisatawan
BACA JUGA : Simak 8 Daftar Pilihan Wisata Kuliner Awal Tahun, Tempat Makan dengan Pemandangan Indah di Bantul
Legomoro tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol kehangatan dan keramahan dalam budaya Jawa. Hidangan ini mencerminkan sikap masyarakat Jogja yang menyambut tamu dengan hati terbuka. Ukurannya yang kecil namun penuh rasa juga melambangkan kesederhanaan yang tetap memberikan kebahagiaan.
Meskipun Legomoro tidak sepopuler kuliner lain seperti gudeg, makanan ini tetap memiliki penggemar setia, terutama di kalangan wisatawan yang mencari pengalaman kuliner tradisional. Makanan ini sering ditemukan di pasar tradisional atau acara-acara khusus seperti pernikahan dan hajatan adat di Yogyakarta.
Seiring dengan berkembangnya zaman, Makanan ini kini hadir dengan berbagai inovasi. Varian isi seperti keju, cokelat, atau ayam pedas mulai diperkenalkan untuk menarik minat generasi muda. Meskipun begitu, rasa tradisional tetap menjadi pilihan utama bagi pecinta Legomoro klasik.