"Kami ingin meningkatkan bermacam-macam kegiatan, seperti wisata minat khusus, sport tourism kemudian panjat tebing, termasuk yang sekarang lari-lari saja membayar Rp500.000. Kita tekan itu juga, wisata yang bersifat seperti itu," jelasnya.
Pemda DIY juga sedang mendorong kualitatif tourism, dimana kualitas wisata yang perlu ditingkatkan, alih-alih kedatangan wisatawan yang tinggi hadir di DIY.
BACA JUGA : Reservasi Hotel di Kota Jogja untuk Libur Natal dan Tahun Baru Sudah Mencapai 85 Persen
BACA JUGA : Libur Nataru, Kenaikan Harga Kamar Hotel di DIY Tidak Boleh Lebih dari 75Persen
"Kami mendorong DIY kualitatif tourism, bukan mass tourism. Yang mass tourism kita geser ke Kulonpogro dan Gunugkidul. Kita gantikan turis yang berdifat kualitatif. Sehingga pertumbuhan ekonomi dari sisi tourism bisa terwadahi. Turisnya tidak usah banyak, tapi kualitasnya banyak. Contoh (desa wisata) Nglanggeran, mereka menaikkan wisatawan belanja , bukan memperbanyak turisnya," pungkasnya.