Sudah Rusak Sebagian, Disdikpora Bantul Sebut Gedung Sekolah di Wilayahnya Butuh Perbaikan

Kamis 26-12-2024,18:07 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Syamsul Falaq

BACA JUGA : Warga Hingga Wisatawan Bisa Hubungi PSC 199 YES Jika Alami Kedaruratan di Kota Yogyakarta

BACA JUGA : PT KAI Daop 6 Yogyakarta Jalankan Lagi 1 Kereta Tambahan, Total 12 Kereta Tambahan pada Masa Nataru

Pada 2025 mendatang, Disdikpora Bantul hanya menangani pengadaan non fisik berupa alat permainan edukatif. Penyediaan alat permainan edukatif tersebut untuk menunjang pembelajaran di sekolah. 

Nugroho menyebutkan bahwa sekolah-sekolah yang ada di Bantul pun masih memerlukan tambahan fasilitas pembelajaran berupa komputer. 

Kebutuhan tersebut selama ini menjadi kendala bagi beberapa sekolah untuk menyelenggarakan Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD). 

Jumlah siswa melebihi ketersediaan komputer yang ada, membuat siswa-siswa tersebut bergiliran untuk mengerjakan ASPD.

Keberadaaan Komputer untuk Tunjang Pembelajaran

Dia pun menilai kebutuhan komputer tersebut sangat diperlukan sekolah-sekolah yang ada di Bantul.  "Harapannya ujian [ASPD] berbasis Teknologi Informasi [TI] bisa memperlancar [proses ujian], tanpa harus antre per sesi," ucapnya. 

Pihaknya pun telah mengusulkan agar ada anggaran untuk menambah komputer di beberapa sekolah. 

Dia berharap usulan tersebut disetujui, sehingga pelaksanaan ASPD dapat lebih optimal. Keberadaan komputer untuk menunjang pembelajaran diperlukan di era digital. 

Keberadaan infrastruktur pembelajaran tersebut akan mendukung pembelajaran modern untuk generasi mendatang.

Penyebab Kerusakan Bangunan

"Beberapa gedung sekolah harus segera mendapatkan perbaikan dari komponen ruang guru, kelas, perpustakaan, laboratorium, dan juga kamar mandi," beber Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Bantul Isdarmoko.

BACA JUGA : Hari Relawan PMI: Momentum Pererat Solidaritas dalam Mengemban Misi Kemanusiaan

BACA JUGA : 2.000 Ton Sampah Diangkut ke TPA Piyungan Biar Tak Terlihat Wisatawan

Menurutnya, kerusakan bangunan sekolah tidak hanya disebabkan akibat usia gedung. Namun juga bencana alam tahunan seperti hujan yang disertai angin kencang. Seperti yang menimpa SMP Muhammadiyah Banguntapan. “Merobohkan atap,” tuturnya.

Menurutnya, pihaknya telah mengajukan anggaran perbaikan sekolah untuk 2024. Jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu. 

Hanya saja, dia belum memastikan akan ada berapa sekolah yang bisa diperbaiki tahun ini. "Data konkretnya setelah Sistem Informasi Rencana Umum (SiRUP) diterbitkan," katanya.

Kategori :