Menelusuri Jejak Wisata Keraton Ratu Boko, Situs Bersejarah Peninggalan Mataram Kuno Abad ke-8

Kamis 26-12-2024,13:40 WIB
Reporter : Qonita Wulandari Putri
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Keraton Ratu Boko adalah salah satu destinasi wisata sejarah paling memikat di Yogyakarta.

Terletak sekitar 3 km dari Candi Prambanan, tepatnya di Desa Bokoharjo, situs ini dikenal sebagai kompleks arkeologi yang menyimpan jejak masa lalu yang penuh misteri. Nama Ratu Boko sendiri berasal dari tokoh legendaris dalam cerita rakyat Jawa, yaitu Raja Boko, yang disebut-sebut sebagai ayah Roro Jonggrang.

Keraton Ratu Boko bukanlah keraton dalam pengertian tempat tinggal raja, tetapi lebih berupa kompleks istana yang memiliki fungsi seremonial dan pertahanan. Diperkirakan, situs ini dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra atau Mataram Kuno. Keunikan wisata ini adalah perpaduan antara unsur budaya Hindu dan Buddha, mencerminkan toleransi dan akulturasi yang terjadi pada masa itu.

Kompleks Keraton Ratu Boko  terbagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu gerbang utama, lapangan, keputren, paseban, dan pendopo. Bagian gerbang utama adalah salah satu ikon yang paling terkenal di Keraton Ratu Boko. Dengan arsitektur megah yang terbuat dari batu andesit, gerbang ini memberikan kesan monumental dan memikat banyak wisatawan untuk berfoto. Saat matahari terbenam, gerbang ini menjadi tempat favorit bagi pengunjung untuk menikmati pemandangan sunset yang spektakuler.

BACA JUGA : Menjelajahi Bangunan Kuno; Rekomendasi Tempat Liburan Akhir Tahun Di Jogja, Kemegahan Candi Ratu Boko

BACA JUGA : Destinasi Wisata Terbaru 2024 Ratu Boko Yogyakarta? Punya Sumur Misterius dan Pemandangan Menakjubkan

Paseban adalah area yang diyakini sebagai tempat pertemuan atau ruang audiensi. Di sini, pengunjung dapat melihat sisa-sisa struktur batu yang masih kokoh berdiri. Selain itu, ada pula pendopo, yang dahulu berfungsi sebagai aula utama untuk kegiatan penting.

Meski sebagian besar bangunan pendopo telah runtuh, lantai batu dan fondasinya tetap memberikan gambaran tentang kemegahan masa lalu.

Keraton Ratu Boko juga memiliki keunikan berupa keberadaan goa dan sumur. Salah satu goa yang terkenal adalah Goa Lanang dan Goa Wadon, yang diyakini memiliki fungsi religius atau meditasi.

Sementara itu, sumur di kompleks ini dikenal dengan nama "Sumur Amerta Mantana," yang airnya dianggap suci dan digunakan dalam upacara keagamaan. Hingga kini, sumur tersebut masih menarik perhatian pengunjung yang ingin melihat langsung bukti peradaban masa lampau.

BACA JUGA : Inilah Jogja! Surganya Wisata Sejarah dan Budaya

BACA JUGA : Wisata Sejarah di Taman Sari Yogyakarta, Lengkap dengan 5 Spot Foto Aestheticnya

Selain nilai sejarahnya, Keraton Ratu Boko juga menawarkan panorama alam yang luar biasa. Dari area tertinggi kompleks ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan indah perbukitan, persawahan, hingga Candi Prambanan di kejauhan. Suasana yang tenang dan udara segar di sini menjadikan tempat ini cocok untuk bersantai sambil menyerap keindahan alam.

Fasilitas di Keraton Ratu Boko cukup lengkap untuk menunjang kenyamanan wisatawan. Terdapat area parkir yang luas, mushola, toilet, dan warung makan yang menjual berbagai kuliner lokal. Selain itu, terdapat juga pusat informasi dan pemandu wisata yang siap memberikan penjelasan tentang sejarah dan keunikan situs ini.

Akses menuju Keraton Ratu Boko sangat mudah. Pengunjung dapat mencapainya dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum dari pusat kota Yogyakarta. Kompleks ini juga berada dalam satu kawasan wisata dengan Candi Prambanan, sehingga sering menjadi destinasi lanjutan bagi wisatawan yang ingin menikmati dua keindahan sekaligus.

Kategori :