Balai Bahasa DIY Luncurkan 97 Buku Cerita Anak, Upaya Dukung Penguatan Literasi dan Revitalisasi Bahasa Jawa

Senin 23-12-2024,18:01 WIB
Reporter : Yuni Khaerunisa
Editor : Syamsul Falaq

JOGJA, diswayjogja.id - Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sukses menggelar acara Peluncuran Produk Penerjemahan 2024 yang berlangsung di Gedung Pertunjukan, Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta, Senin (23/12/2024).

Acara ini mengangkat tema “Kado Istimewa dari Jogja”, yang menandai peluncuran 97 buku cerita anak berbahasa Jawa-Indonesia sebagai bagian dari upaya mendukung penguatan literasi, revitalisasi bahasa daerah, serta internasionalisasi bahasa Indonesia.

Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting, termasuk Gusti Putri, Kepala UPT Kemendikdasmen wilayah DIY, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan, Kemenag, sekolah, madrasah, penulis, penerjemah, ilustrator, pengajar BIPA, pemelajar BIPA, dan komunitas literasi di wilayah DIY.

Peluncuran ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan produk penerjemah yang dihasilkan oleh Balai Bahasa DIY agar dapat dimanfaatkan lebih luas oleh masyarakat, khususnya oleh tenaga pendidik, siswa, pengajar dan pemelajar BIPA, serta komunitas literasi.

BACA JUGA : Bedah Buku DPAD DIY: Untuk Dukung Pertumbuhan Anak Ideal Harus Perhatikan Aspek Psikis

BACA JUGA : Ruang Melamun, Toko Buku Lawas di Jogja Punya Banyak Koleksi Menarik, Intip Disini

Sebanyak 97 buku cerita anak yang diluncurkan terbagi dalam empat kategori usia pembaca. Terdapat 16 buku untuk pembaca jenjang dini (usia 0-7 tahun), 27 buku untuk pembaca jenjang awal (usia 6-8 tahun), 36 buku untuk pembaca jenjang lanjutan (usia 8-10 tahun), dan 18 buku untuk pembaca jenjang semenjana (usia 10-12 tahun).

Masing-masing buku disajikan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Dengan demikian, produk penerjemah ini tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan literasi di kalangan anak-anak, tetapi juga dapat mendukung upaya revitalisasi bahasa Jawa di kalangan generasi muda.

Selain dalam bentuk cetak, produk penerjemah ini juga disediakan dalam format digital, yang dapat diakses secara gratis oleh masyarakat melalui laman Penjaring Badan Pengembangan dan Pembinaan Dasar dan Menengah.

Dengan cara ini, diharapkan buku-buku ini dapat menjangkau lebih banyak pembaca, termasuk mereka yang berada di daerah-daerah terpencil atau yang tidak memiliki akses mudah ke buku cetak.

BACA JUGA : Klub Buku Yogyakarta, Wadah untuk Mereka Si Penyuka Buku dan Pecinta Diskusi

BACA JUGA : DPAD DIY Ajak Masyarakat Sukses Berwirausaha Melalui Kegiatan Bedah Buku

Literasi, Revitalisasi Bahasa dan Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Kepala Balau Bahasa DIY, Dra. Dwi Pratiwi, M.Pd., menjelaskan bahwa tujuan untama dari peluncuran buku-buku tersebut adalah untuk mendukung tiga program prioritas Badan Bahasa, yakni penguatan literasi, revitalisasi bahasa daerah, dan internasionalisasi bahasa Indonesia.

“Dalam konteks penguatan literasi, buku ini bisa digunakan sebagai bahan bacaan anak, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Ini sangat penting mengingat Yogyakarta merupakan salah satu provinsi dengan tingkat literasi tertinggi di Indonesia,” ujar Dwi Pratiwi.

Selain itu, peluncuran ini juga bertujuan mendukung revitalisasi bahasa Jawa, yang meskipun sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan pemakaiannya di kalangan generasi muda.

Kategori :