JOGJA, diswayjogja.id - Permalasahan saat musim libur panjang natal dan tahun baru (nataru) menjadi perhatian serius bagi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jogja.
Ratusan personil pun disiagakan untuk mengantisipasi berbagai gangguan. Khususnya di kawasan Malioboro.
Kepala Satpol PP Kota Jogja Octo Noor Arafat mengatakan, dalam menghadapi lonjakan wisatawan pada musim libur nataru pihaknya sudah menyiapkan operasi bertajuk Jogo Nataru.
Dalam operasi itu, Satpol PP Kota Jogja akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk melakukan pengamanan di destinasi wisata. Khususnya kawasan Malioboro.
Dia membeberkan, dalam operasi Jogo Nataru itu akan ada 250 personil gabungan.
Berasal dari unsur TNI/Polri, Dinas Kesehatan, UPT Kawasan Cagar Budaya, Satlinmas, dan Paksi Katon.
BACA JUGA : Anugerah Hamengku Buwono IX, Sri Sultan Sebut Haedar Nashir Layak Terima Penghargaan
BACA JUGA : Tindakan Lanjut dari Keputusan Gubernur, Pemkot Yogyakarta Lakukan Sosialisasi UMK dan UMSK
Mulai Berlaku 24 Desember
Octo menjelaskan, pengamanan perayaan Nataru di Kota Yogyakarta akan dimulai pada 24 Desember sebelum malam Natal hingga malam pergantian tahun.
"Kami akan menempati pos pengamanan di sisi barat Gerbang Kepatihan dengan kekuatan 125 personel per shift dari unsur gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Linmas, serta organisasi pendukung lainnya, termasuk Dinkes dan UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya," papar Octo.
Malioboro Jadi Fokus Pengamanan
Octo mengatakan, pos pengamanan difokuskan di dua titik yakni Gerbang Kantor Gubernur DIY atau Kepatihan dan Mako Induk Satpol PP.
BACA JUGA : Perayaan Natal 2024 di Pemkot Yogyakarta Diselenggarakan dengan Penuh Suka Cita
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Mulai Sosialisasikan UMK dan UMSK Yogyakarta Tahun 2025
Menurutnya, Malioboro menjadi salah satu fokus utama pengamanan demi menjaga kelancaran lalu lintas dan memberikan keamanan bagi wisatawan di Kota Gudeg.
"Dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya wisatawan yang membutuhkan layanan kami, termasuk jika ada kejadian anak hilang kemudian juga kejadian mencari anggota keluarganya yang terpisah. Itu akan jadi bagian dari ketugasan Satpol PP disamping pembinaan dan penegakan perda maupun perkada," pungkas Octo.