4.Pendirian Candi
Diperkirakan situs Ratu Boko dibangun pada abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra yang beragama Buddha, namun kemudian diambil alih oleh raja-raja Mataram Hindu.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah dan pihak terkait telah melakukan berbagai upaya untuk memelihara dan mengembangkan keraton Ratu Boko sebagai tujuan wisata yang lebih menarik dan berkelanjutan.
BACA JUGA : 3 Sendratari yang Dapat Ditonton di Kawasan Candi Prambanan, Penggemar Budaya Wajib Merapat
BACA JUGA : Wisata Terbaru 2024 Candi Prambanan, Penuh Legenda Sampai Mitos Cinta Kandas
5.Asal-Usul
Tempat liburan akhir tahun ini bukanlah candi dalam pengertian tradisional, melainkan sebuah kompleks istana nama "Ratu Boko" sendiri berasal dari Raja Boko, tokoh legendaris yang disebut-sebut dalam cerita rakyat setempat.
Berdasarkan prasasti yang ditemukan di situs ini, kompleks ini didirikan pada abad ke-8 oleh Rakai Panangkaran dari Dinasti Syailendra, yang juga terkait dengan pembangunan Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
6.Arsitektur dan Struktur
Kompleks Ratu Boko memiliki luas sekitar 25 hektar dan terletak di atas bukit dengan ketinggian sekitar 195 meter di atas permukaan laut.
Struktur utama yang dapat ditemukan di sini meliputi gerbang utama, lapangan, candi pembakaran, pendopo, dan gua. Gerbang utama menjadi ikon dari situs ini, dengan dua gerbang besar yang berdiri tegak dan megah.
Di sebelah timur gerbang utama terdapat sebuah bangunan pendopo yang diduga digunakan sebagai tempat pertemuan atau upacara kerajaan.
7.Tempat Pemujaan
Dulunya Candi Ratu Boko ini memerlukan tempat pemujaan kerajaan yang berkuasa saat itu, bukan hanya terbuat dari bebatuan, tapi juga dulu dibangun juga sebuah pendopo dari kayu.
Selanjutnya terdapat beberapa bangunan yang dijadikan tempat pemujaan, dalam upacara keagamaan atau kepercayaan saat itu kemudian Bangunan tersebut disiram air dan mengalir ke tiga saluran di bawahnya.
BACA JUGA : Dibalik Arsitektur Candi Prambanan, Keindahan Dan Megahnya Incaran Wisata Terbaru 2024