“Pariwisata tidak bisa berjalan sendiri. Kita melibatkan stakeholder dari unsur penthalix juga masyarakat melalui kampung wisata, generasi muda seperti Mas dan Mbak, serta media. Dengan kerja sama ini, kita optimis pariwisata Yogyakarta akan semakin maju,” tutupnya.
BACA JUGA : Pemda DIY: Wisatawan Bisa Cek CCTV Obyek Wisata Secara Real Time saat Nataru
BACA JUGA : Kunjungan Wisatawan ke DIY Saat Libur Nataru Diprediksi 9 Juta Kendaraan
Ke depan, Kota Yogyakarta berkomitmen untuk mendorong quality tourism, menarik wisatawan berkualitas yang tidak hanya berkunjung, tetapi juga memberi dampak positif bagi ekonomi dan keberlanjutan pariwisata di kota budaya ini.
Sementara itu, Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kota Yogyakarta, Husni Eko Prabowo, menjelaskan bahwa Dinas Pariwisata melibatkan Mas dan Mbak Kampung Wisata 2024 sebagai bagain dari strategi pengembangan pariwisata berbasis wilayah.
Pemilihan ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk peduli dan berperan aktif dalam pengembangan kampung wisata.
“Mas dan Mbak Kampung Wisata ini berbeda dengan Dimas Diajeng. Fokusnya, generasi muda yang bisa mengembangkan potensi kampung wisata. Mereka sudah tergabung dalam paguyuban 2024 dan siap bertugas menyambut wisatawan pada libur Nataru,” ujar Husni.
BACA JUGA : Antisipasi Jelang Masa Libur Nataru, PT. Pertaminan Patra Niaga Jateng Lakukan Sejumlah Persiapan
BACA JUGA : Libur Nataru, Kenaikan Harga Kamar Hotel di DIY Tidak Boleh Lebih dari 75Persen
Generasi muda ini akan berperan aktif dalam layanan TIS dengan memberikan informasi kepada wisatawan. Mereka akan mempromosikan destinasi wisata alternatif di Kota Yogyakarta, termasuk kampung wisata yang tidak kalah menarik dengan Malioboro dan Keraton.
Menurut Husni, keberadaan kampung wisata juga memiliki peran strategis dalam meningkatkan LOS wisatawan. Setiap kampung wisata menyediakan homestay sebagai alternatif penginapan, terutama saat hotel-hotel penuh di musim liburan.
“Kami telah menyiapkan homestay dengan standar pelayanan yang tidak kalah dari hotel, baik dari sisi kebersihan, keramahan, maupun kenyamanan. Ini menjadi solusi bagi wisatawan yang kesulitan mendapatkan hotel di musim libur panjang,” jelas Husni.
Pihaknya berharap ke depannya homestay dapat menjadi pilihan utama penginapan bagi wisatawan di Kota Yogyakarta. “Kami percaya teman-teman kampung wisata sudah siap memberikan pelayanan prima untuk wisatawan. Inilah langkah menuju quality tourism, dimana wisatawan mendapatkan pengalaman yang berkesan,” pungkas Husni.