Anggaran Makan Bergizi Gratis 10 Ribu, Ini Respon dari Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada

Minggu 08-12-2024,20:12 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Syamsul Falaq

Toto juga melihat bahwa makan bergizi gratis juga dapat dimaksimalkan dari aspek penyajian.

Menurutnya, makanan harus disesuaikan dengan kesukaan anak-anak sehingga dapat meminimalkan bahkan meniadakan makanan yang terbuang.

"Makanannya tidak apa-apa dengan porsi yang kecil, tetapi bisa dibuat menarik sehingga anak-anak suka dan mereka mau untuk makan,” kata dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini.

Pelaksanaan makan bergizi gratis, kata dia, tidak boleh sembarangan sebab berdampak secara langsung kepada anak-anak yang merupakan generasi emas penerus bangsa.

Toto juga berpesan kepada pemerintah agar lebih dahulu memperhatikan aspek kualitas makanan daripada jumlah yang disediakan.

Berharap Program Berjalan Baik

"Saat kita memberikan makanan kepada anak-anak, jangan sampai yang dipikirkan pemerintah adalah masalah keuntungan atau profit," ujar dia.

Toto berharap program ini dapat berjalan dengan baik disertai dukungan dan peran berbagai pihak seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), media, dan masyarakat.

"Ini adalah program gizi yang diberikan kepada generasi penerus bangsa sehingga mari semua pihak bekerja sama untuk saling memperbaiki satu sama lain sehingga kebutuhan gizi anak-anak Indonesia terpenuhi," ujar dia.

Sinergi dengan Kampung Sayur di Jogja

Di sisi lain, Sukidi menuturkan program makan siang bergizi gratis akan disinergikan dengan keberadaan kampung-kampung sayur yang ada di Kota Jogja.

BACA JUGA : 1.543 Peserta Bersaing Dalam CAT, Perebutkan 480 Formasi P3K di Lingkungan Pemkab Brebes

BACA JUGA : Pemkab Sleman Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Masih di Kisaran 5 Persen, Inilah Alasannya

Kampung sayur nantinya diharapkan bisa turut menyuplai kebutuhan sayur di Kota Jogja. Selain itu, sinergi antara kampung sayur dengan program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto itu diyakini bisa menekan biaya produksi.

"Pasti, mestinya begitu (menekan biaya produksi). Secara ekonomi kalau persediaan barangnya ada mestinya harganya kan menurun atau stabil," ujar Sukidi saat ditemui di Balai Kota Jogja, Selasa (3/12/2024).

Sukidi menyebut pihaknya ini tengah menggencarkan pendampingan kepada pengelola kampung sayur dan lorong sayur di Kota Jogja. 

Kategori :