Selain itu menurut Markus, cuaca ekstrem yang terjadi belakangan di DIY juga mempengaruhi penurunan kunjungan wisatawan.
BACA JUGA : Penuhi Kebutuhan Konsumsi Beras, Pemkab Sleman Terus Dorong Produksi Beras Organik Varietas Lokal
BACA JUGA : Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas, BPPPTKG Himbau Warga Jauhi Daerah Bahaya
Menurutnya, wisatawan akan mempertimbangkan untuk tidak mengunjungi destinasi wisata alam saat cuaca ekstrem. Padahal, sebagian besar destinasi wisata yang ada di Bantul berbasis alam.
“Wisatawan mau dolan lihat ke BMKG dulu, terutama rombongan [pelajar] sekolah. [Wisatawan] pasti menentukan tempat wisata yang relatif lebih aman,” ujarnya.
Meski begitu pihaknya telah menyiapkan event akhir malam akhir tahun yang diharapkan mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan tahun ini.
Salah satu event yang akan digelar antara lain Goa Cemara New Year Festival. Dalam event tersebut akan ada live music, art perform, pasar pesisir, penerbangan lampion dan camping di pantai. Di Pasar Pesisir akan dijual berbagai produk UMKM setempat.
BACA JUGA : Antisipasi Keramaian, Pemkot Jogja Siapkan Kantong Parkir Jelang Libur Akhir Tahun
BACA JUGA : Viral Hinaan Penjual Es Teh, Aktivis Jogja Kirim Surat Desak Presiden Copot Gus Miftah
Pihaknya pun telah bekerjasama dengan Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), Asosiasi Travel Agent Indonesia (ATINDO), Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), dan Insan Pariwisata Indonesia (IPI) untuk mempromosikan event akhir tahun trersebut.
Melalui asosiasi pariwisata tersebut, pihaknya mempromosikan event akhir tahun kepada 14 provinsi di Jawa dan luar Jawa.
Sementara Kepala Dinpar Bantul, Saryadi tidak banyak berkomentar terkait target kunjungan wisata Bantul akhir tahun ini. Ia berharap keberadaan momen akhir tahun dapat meningkatkan kunjungan wisatawan pada Desember 2024.
“[Kunjungan wisata malam akhir tahun] Bisa sama dengan tahun kemarin sudah bagus,” ujarnya.