JOGJA, diswayjogja.id - Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) meresmikan Unit Layanan Disabilitas pada Selasa (3/12/2024), bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional.
Unit ini merupakan komitmen UAJY dalam menerapkan dan mengembangkan visi inklusif di lingkungan kampus.
Bambang Kusomo Prihandono, tim pembentuk Unit Layanan Disabilitas UAJY, menekankan pentingnya pendirian unit untuk mengatasi masalah praktik noninnklusif yang masih ada di perguruan tinggi.
Ia menyebutkan, masalah seperti penggunaan istilah yang salah, seperti “tuna”, “cacat”, “normal”, dan infrastruktur kampus yang tidak ramah penyandang disabilitas masih banyak terjadi.
BACA JUGA : PWNU DIY Usulkan Pemerintah Buat Aturan yang Melarang Anak-anak dan Remaja di Bawah 16 Tahun Gunakan Medsos
BACA JUGA : JAFF Market 2024 Hadirkan Puluhan Perusahaan Berbagai Wilayah, Promosikan Potensi Industri Perfilman
Unit Layanan Disabilitas UAJY akan berfokus pada dua hal utama di antaranya, pertama, memberikan pelayanan dan pendampingan kepada mahasiswa difabel di kegiatan akademik dan non-akademik, dan kedua, menginisiasi program yang mendukung semangat inklusif dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian.
“Program-program tersebut mencakup model pembelajaran inklusif, riset tentang inklusivitas, dan kerjasama dengan berbagai lembaga yang fokus pada isu disabilitas,” ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Bambang juga menambahkan bahwa perguruan tinggi seharusnya menjadi contoh dalam menginspirasi masyarakat untuk lebih terbuka dan ramah terhadap penyandang disabilitas, serta menjunjung tinggi kebhinekaan, toleransi, dan keadilan sosial. Mahasiswa disabilitas berhak mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan.
Rektor UAJY, Sri Nurhartanto menyambut positif pendirian Unit Layanan Disabilitas ini. Ia berharap unit ini dapat memfasilitasi mahasiswa disabilitas untuk mengaktualisasikan diri mereka dan mempermudah dukungan kampus terhadap mereka.
“UAJY akan memperhatikan pendaftaran mahasiswa yang lebih inklusif, terutama bagi calon mahasiswa disabilitas,” ungkapnya.
BACA JUGA : Dorong Masyarakat Jaga Kelestarian Lingkungan, Pemkot Jogja Beri Penghargaan Bagi Pegiat Lingkungan
BACA JUGA : Upaya Tingkatkan Perlindungan, Pemkot Yogyakarta Berikan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Pekerja Rentan
Muhammad Joni Yulianto, Direktur Eksekutif SIGAB – Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel, mengapresiasi langkah UAJY menuju kampus inklusif.
“Maka dari itu, membangun kampus inklusif tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga menciptakan budaya inklusi dan komunikasi yang setara dengan antara difabel dan modifabel,” ungkap dia.