Lomba Hantaru 2024, diikuti sebanyak 318 peserta. Setelah melalui tahap penjurian, diambil 25 pemenang dari 5 kategori lomba.
Para pemenang berhak mendapatkan hadiah dan karyanya ditampilkan di acara Gebyar Hantaru 2024.
“Melalui lomba ini, kami berharap masyarakat menjadi peka dan memahami tata ruang yang ada di Kota Yogyakarta. Dimana, para peserta membuat poster maupun video dari latar belakang penilaian mereka sendiri terhadap kampungnya,”ujarnya.
Ia berharap, kegiatan seperti ini mampu menjadi inspirasi bagi masyarakat lain untuk menerapkan konsep Kampung Hijau khususnya di Kota Yogyakarta.
“Ternyata kegiatan yang kami selenggarakan ini sangat banyak mendapatkan apresiasi dengan jumlah peserta yang banyak, baik dari luar kota maupun warga Kota Yogyakarta juga banyak, ini luar biasa. Mudah-mudahan apa yang kita upayakan ini tetap diapresiasi dan ditahun mendatang akan diselenggarakan kembali,”ungkapnya.
BACA JUGA : Hiswana Migas DIY Berharap 4 SPBU yang Ditutup Segera Beroperasi dengan Sistem KSO, Begini Respons Pertamina
BACA JUGA : Kepala BNNK Tegal ; Waspada Judi Online Berpotensi Jadi Pintu Penyalahgunaan Narkoba
Apresiasi Karya Generasi Muda
Salah satu narasumber Gebyar Hantaru 2024 yang juga Ahli Budaya, Ir. Eko Suryo Maharsono mengapresiasi karya-karya yang dihasilkan oleh generasi muda yang ikut pada perlombaan tersebut.
Menurutnya, tata ruang kota tidak hanya dipikirkan dari sisi pemerintah saja, melainkan pendapat dari warga kota itu sendiri.
Sehingga, kebijakan dari pemerintah sejalan dengan keinginan masyarakat Kota Yogyakarta.
“Saya sangat bangga terhadap generasi muda yang memperhatikan tata ruang di Kota Yogyakarta. Semoga dengan kegiatan ini, semua peserta dapat ikut andil dalam melestarikan dan menjadikan Kota Yogyakarta sebagai kota yang nyaman huni dengan kearifan lokal dan suasana kotanya,”katanya.
Sementara itu, Ketua Kampung Sutodirjo RW 20, Kelurahan Pringgokusuman yang merupakan pemenang Juara 3 dalam Lomba Video Reels, R. Budi Wibowo mengungkapkan, kegiatan ini memberikan motivasi untuk terus berkarya dan menciptakan tata kelola kampung hijau yang asri terutama bagi kampungnya.
Dengan mengikuti lomba ini, R. Budi Wibowo berharap, Kampung Sutodirjo tidak hanya dipandang sebagai kampung yang memiliki latar belakang negatif.
Tetapi, melalui lomba ini, Kampung Sutodirjo akan menjadi kampung hijau yang asri dan nyaman ditempati.
“Saya berharap, melalui lomba ini dan pencapaian yang kami usahakan terhadap lomba ini, menjadikan nama dari Kampung Sutodirjo berarti di masyarakat. Sehingga tidak ada lagi hal-hal negatif yang ada di kampung kami dan yang ada hanyalah kampung yang asri dan hijau dengan pemanfaatan lahan sempit,”katanya.