Ia berharap, jika pasien sudah di diagnosa TBC, pasien akan diberi pengobatan sesuai standar dan dilakukan investigasi kontak. Dimana orang-orang di sekeliling pasien di skrining TBC dengan Rontgen, dan tes mantoux. Terutama Keluarga dan teman kerjanya.
“Jika hasil skrining terinfeksi TBC, tapi tidak sakit TBC, akan diberi terapi pencegahan TBC,”imbuhnya.
BACA JUGA : Jelang Masa Tenang, Ini Kegiatan Kampanye Terakhir Ketiga Calon Wali Kota Jogja 2024
BACA JUGA : Begini Komitmen Ketiga Paslon Pilkada Jogja 2024 untuk Menciptakan Birokrasi Bersih Tanpa Korupsi
Upaya Menekan Angka TBC
Sampai saat ini, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta terus berupaya untuk menekan angka TBC di Kota Yogyakarta. Salah satunya dengan memberikan edukasi tentang TBC dan bagaimana cara pencegahannya.
Selain itu, masyarakat bisa memakai masker ketika bertemu dengan orang batuk, memperbaiki daya tahan tubuh dengan gizi yang baik, serta memperbaiki kondisi rumah yang memenuhi syarat kesehatan, tidak lembab dengan memiliki akses matahari langsung dan ventilasi yang bagus.
Selain itu, kebiasaan menjemur kasur, bantal dan sofa juga menjadi salah satu penyebab penyakit TBC.
Ajak Masyarakat untuk Dukung Upaya Pemberantasan TBC
Dinkes mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk komunitas dan organisasi kesehatan, untuk turut mendukung upaya pemberantasan TBC melalui edukasi dan pendampingan.
Dengan kerja sama yang baik, diharapkan dapat mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030.
“Kami mengajak, untuk masyarakat agar lebih peduli pada kesehatannya. Jika sakit maka segeralah datang ke fasilitas kesehatan,”ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Mantrijeron Eny Purdiyanti mengungkapkan, sampai saat ini per tanggal 22 November 2024, jumlah pasien TB ada sekitar 16 orang.
Pihaknya menyebutkan, dengan masih adanya penderita TB, pihak Puskesmas Mantrijeron akan terus memberikan sosialisasi tentang TBC baik melalui medsos maupun pertemuan-pertemuan di tingkat RW, Kelurahan maupun Kemantren.
“Selain itu, kami juga melakukan koordinasi dengan jejaring atau fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di wilayah terkait penanganan TB dan melakukan investigasi kontak kalau ditemukan kasus TB,”ungkapnya.
Jika ditemukan kasus maka akan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.