JOGJA, diswayjogja.id - Musim pancaroba saat ini sangat berpotensi terhadap risiko penularan penyakit.
Dimana Kota Yogyakarta sedang dilanda musim penghujan yang dapat mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh di masyarakat, sehingga rentan terhadap berbagai penyakit infeksi, termasuk Tuberkulosis (TBC).
Untuk itu, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menghimbau kepada masyarakat untuk terus meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu mengungkapkan, penderita TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
BACA JUGA : Geruduk Kantor KPU Brebes, Aliansi Mahasiswa Minta Akreditasi LSM Hati Kita Dicabut Sebagai Pemantau Pilkada
BACA JUGA : Begini Menurut Pengamat Ekonomi UMY Tentang Dampak Kenaikan PPN 12 Persen Bagi UMKM
Gejala TBC yang Terjadi
Gejalanya seperti batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, penurunan berat badan, demam, dan berkeringat di malam hari.
“Selain itu, kelompok dengan resiko tinggi TB dapat menyerang anak-anak, orang dengan HIV/AIDS dan penderita diabetes melitus,”jelas Endang saat diwawancarai, Jumat (22/11).
Endang mengungkapkan, jika penderita tidak segera ditangani, penyakit ini dapat berakibat fatal.
Ia menekankan, pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tuntas bagi penderita TB. Sehingga, masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala yang mencurigakan.
BACA JUGA : Ditargetkan Rampung 2026, Konstruksi Tol Jogja-Bawen Seksi 1 Jogja-SS Banyurejo Mencapai 70,28 Persen
BACA JUGA : Relawan Bolone Mase Mendukung Penuh Kustini-Sukamto di Pilkada Sleman 2024, Ini Alasannya
"Kami menyediakan layanan pemeriksaan dan pengobatan TBC secara gratis di 18 puskesmas dan rumah sakit pemerintah. Harapannya, masyarakat dapat memanfaatkan sebaik-baiknya,"tambahnya.
Data Penderita TBC Tahun 2024
Tambahnya, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada tahun 2024 penderita TBC sebanyak 1.234 orang.
Sedangkan, di tahun 2023 penderita TBC sebanyak 1.690 orang. “Meskipun data menunjukkan per tanggal 21 November 2024 sebanyak 1.234 jiwa, jumlah ini cukup banyak dibandingkan dengan tahun 2023 karena jumlahnya masih bisa bertambah sampai akhir tahun 2024,”ujarnya.