diswayjogja.com - Program air bersih yang dimotori TNI AD dan Perwakilan BKKBN DIY berdampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Gedangsari, Gunungkidul.
Hal ini terungkap saat Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN DIY Muhammad Iqbal Apriansyah meninjau pemanfaatan sumur bor di Dusun Wangon Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari Kabupaten Gunungkidul, Kamis (7/11/2024).
“Sebelumnya kami harus beli 2 tangki air tiap bulan dengan harga 200 ribuan per tangki isi 5 kubik (5.000 liter)” begitu ujar Dwi Sugito, warga RT 21 Dusun Wangon Kalurahan Serut, Gedangsari Gunungkidul kepada Reporter Media Center BKKBN DIY saat menanggapi pemantauan oleh Kaper BKKBN DIY.
Air bersih memang menjadi permasalahan utama bagi sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul terutama karena topografi wilayah dengan tanah kapur yang tidak bisa menyimpan air.
BACA JUGA : Uji Coba Dilakukan, DLH Kota Jogja Masih Rumuskan Mekanisme Pemungutan Retribusi Sampah di Depo
BACA JUGA : Penutupan Kedai Miras di Sleman Berstatus Permanen, Pemerintah Daerah Bentuk Tim Khusus
Hal ini membuat air tanah rata-rata memiliki kedalaman bisa lebih dari 100 meter sehingga biayanya mengangkat air bersih menjadi sangat mahal, atau bahkan tidak memungkinkan.
Salah satu upaya pemenuhan air bersih adalah dengan menangkap air hujan dengan menggunakan bak-bak penampung air hujan rumah tangga.
Namun, karena besaran tidak terbatas, maka air yang ada di dalam bak tidak bisa bertahan lama ketika musim hujan berakhir.
Untuk alternatif lainnya, masyarakat membeli air bersih yang didistribusikan denga truk tangki air. Untuk harganya sendiri berkisar 180 – 250 ribu rupiah per tangki isi 5 M3 (5.000 liter), ini tergantung jauh dekat dari sumber air dan berat ringannya medan yang harus ditempuh truk tangki tersebut.
BACA JUGA : Kenapa Yogyakarta Menjadi Destinasi Wisata Favorit, Berikut 3 Alasan Menariknya
BACA JUGA : Upaya Berantas PMK, DPKH Gunungkidul Sebarkan 20 Ribu Lebih Dosis Vaksin ke Seluruh Wilayah Kabupaten
“Dalam satu bulan dengan menghemat pemakaian air, rata-rata satu keluarga beranggotakan 4 orang dan 2 ekor sapi bisa habis 2 tangki. Itu sudah super hemat,” kembali Dwi Sugito menyampaikan ilustrasi.
Jadi per KK bisa menghabiskan sekitar 400 ribu rupiah per bulan hanya untuk membeli 10 M3 air bersih untuk kebutuhan. Biaya jauh lebih mahal dibandingkan pelanggan PDAM di kota.
Dengan begitu, program air bersih yang diinisiasi BKKBN dan TNI AD disambut warga masyarakat Dusun Wangon dengan antusias.