Ketua Tim International FK-KMK UGM, Prof Gunadi menjelaskan kegiatan tersebut telah diikuti oleh sebanyak 60 mahasiswa yang berasal dari Universitas di Indonesia, Belanda, Italia, dan Malaysia.
“Mereka berkesempatan memahami secara langsung masalah kesehatan masyarakat di wilayah Kulon Progo. Mahasiswa berinteraksi langsung dengan masyarakat dan bekerja sama dengan 10 puskesmas setempat, termasuk Puskesmas Wates, Sentolo, Pengasih, Nanggulan, Kalibawang, dan lainnya,” kata dia.
Gunadi menjelaskan melalui program Summer Course 2024 ini, FK-KMK UGM berkomitmen menjadi bagian dari solusi global dalam menciptakan masyarakat yang tangguh menghadapi perubahan iklim.
“Dengan mempersiapkan komunitas dan mahasiswa sebagi agen perubahan, UGM berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan demi masa depan yang lebih sehat,” kata Prof. Gunadi.
BACA JUGA : Pemerintah Gratiskan Pemeriksaan Kesehatan, Dinkes Gunungkidul Latih Kader Posyandu
BACA JUGA : Komitmen Wujudkan Zero HIV/AIDS 2030, Ini Upaya Serius Pemerintah Kota Yogyakarta
Promosi Kesehatan
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sentolo 1, Renny Lo memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut yang konsisten tiap tahun menyelenggarakannya di Kulon Progo.
“Saya sudah mendampingi program ini sejak 2016 saat bertugas di Puskesmas Panjatan, sampai sekarang di Sentolo. Program ini sangat membantu kami dalam berbagai hal termasuk promosi kesehatan ke masyarakat sampai inovasi program-program lainnya yang diusulkan,” kata dia.
Renny juga menyebut layanan kesehatan di Kulon Progo terus diupayakan untuk selalu meningkat. “Kami juga terbuka terhadap berbagai pihak yang mau berkolaborasi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat ini.”