Percepat Penurunan Stunting, Wakil Gubernur DIY Ajak Jajarannya Gunakan Bahasa Membumi

Jumat 01-11-2024,19:55 WIB
Reporter : Yuni Khaerunisa
Editor : Syamsul Falaq

Mitra kerja maupun stakeholder telah melakukan berbagai inovasi untuk mendukung program percepatan penurunan stunting.

Seperti beberapa inovasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah DIY seperti Digitalisasi Stunting, GERAI MAMI GIZELA (Gerakan Remaja Untuk Penuhi Makan Minum Gizi Lengkap Pada Balita), Safari Gemarkan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan), BANTU-BANTING (“SIBAKUL Membantu Bersama Menurunkan Stunting”)

Hal yang disampaikan Iqbal tersebut sejalan dengan amanat Wakil Gubernur DIY sebelumnya yang menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix dengan melibatkan pemerintah, akademisi, masyarakat, dunia usaha, dan media.

“Perubahan mindset masyarakat dan kearifan lokal sangat penting dalam penanganan stunting. Masih ada pandangan bahwa selama anak kenyang dan tidak rewel, asupan gizinya sudah cukup, padahal ini belum tentu memenuhi standar gizi,” ujarnya.

BACA JUGA : UGM Siap Dukung Program Makan Siang Gratis Bergizi untuk Optimalkan Sumber Daya Alam di Desa

BACA JUGA : Dalam Rancangan APBD 2025, DIY Rumuskan 6 Prioritas Daerah

KGPAA Paku Alam X juga mengamati tiga langkah prioritas yang nantinya akan diimplementasikan, yakni Koordinasi lintas sektor, Pemanfaatan data dan teknologi informasi, Perubahan perilaku serta pendampingan keluarga.

Ia menjelaskan bahwa keberhasilan program ini akan dipantau secara berkala yakni dengan indikator yang jelas sampai akhir 2024.

“Kerja sama yang solid dan komitmen tinggi sangat dibutuhkan untuk mencapai target ini. Dengan semangat pantang menyerah, kita yakin bisa mewujudkan masa depan untuk Generasi penerus kita,” tutupnya.

Sekretaris Utama BKKBN, Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si, selaku Ketua Pelaksana Sekretariat PPS Nasional yang hadir lewat daring juga menyampaikan bahwa intervensi serentak dalam pengukuran pencegahan stunting merupakan salah satu momentum peningkatan kualitas pengukuran dan intervensi yang efektif.

“SDM yang kompeten atau Terlatih, Alat Ukur standar dan cakupan yang tinggi (>95%) merupakan kunci dari peningkatan kualitas pengukuran,” tegas Tavip.

Penyerahan Piagam Penghargaan Hasil Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Konvergensi Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di DIY Tahun 2023 juga dilakukan dalam acara ini.

BACA JUGA : Kekeringan Landa 5 Kelurahan di Sleman, BPBD Kirimkan Air Bersih untuk Upaya Penanganan

BACA JUGA : Yogyakarta Coba Tingkatkan Layanan Digital Lewat BPR Bank Jogja

Serta peluncuran Population Clock DIY sebagai bentuk inovasi dalam pemantauan data kependudukan secara real-time dengan data yang ditampilkan seperti Perkiraan Jumlah Penduduk, Perkiraan Jumlah Kelahiran, dan Perkiraan Jumlah Kematian di suatu wilayah yang dibuat berdasarkan Proyekso Penduduk Indonesia 2020-2050 dan dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik.

Acara ditutup dengan pemaparan materi dari Program Manager Sekretariat Pelaksana PPS Pusat Dr. Sudibyo Alimoeso, M.A dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, ST., MT., Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, drg.

Kategori :