diswayjogja.com - Dinas Lingkungan Hidup daerah Gunungkidul memberitakan adanya pencemaran air yang terjadi pada tujuh titik di aliran sungai Gunungkidul.
Sungai-sungai di Gunungkidul disinyalir sudah tercemar zat kimia serta limbah manusia yang cukup masif dan komprehensif.
Temuan ini didasarkan dari hasil dari pengujian indeks kualitas air di beberapa aliran sungai serta uji laboratorium.
Tujuh sungai yang ada di Kabupaten Gunungkidul dinyatakan tercemar dan tidak memenuhi baku mutu air.
Pejabat Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Fitri Iswinayu, mengatakan uji kualitas air permukaan dilakukan pada tiga segmen, yaitu hulu, tengah dan hilir. Sungai utama yang diuji yakni Sungai Oya beserta anak-anak sungainya.
Total sudah ada 14 sungai yang menjadi objek uji penelitian air permukaan dengan dua hasil, yaitu cemar ringan (CR) dan memenuhi (M).
Sungai dengan kategori CR ada tujuh, yakni Sungai Oya Semin, Sungai Besole, Sungai Krapyak/Pancuran, Sungai Oya Getas, Sungai Ngalang, Sungai Widoro dan Sungai Pentung.
BACA JUGA : Baju Adat Jogja: Sejarah Singkat, Keunikan Hingga Fungsinya
BACA JUGA : Pasar Condronegaran Jogja, dari Bekas Halaman Rumah hingga Jadi Surga Kuliner di Kota Pelajar
Untuk sungai dengan kategori M yakni Sungai Oya Karangtengah, Sungai Oyo Watusigar, Sungai Gedangan, Sungai Kluwih Blimbing, Sungai Wareng, Sungai Oyo Bleberan dan Sungai Oyo Jelok.
Fitri menjelaskan standar kualitas air yang DLH pakai adalah baku mutu air sungai kelas II yang peruntukannya untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan dan pengairan pertanaman.
“Kalau melihat indeks kualitas air semester I 2024 itu nilainya 57,50 dari target 36,00,” ungkapnya, Rabu (30/10/2024).
Hasil Uji Kualitas Air
Uji kualitas air permukaan dilakukan setahun dua kali. Uji pertama ketika musim kemarau dan kedua ketika musim hujan.
Hasil uji laboratorium air permukaan memiliki perbedaan jauh di dua musim tersebut. Ketika musim kemarau, kualitas air cenderung buruk lantaran limbah yang ada terkonsentrasi.