Kekeringan Landa 5 Kelurahan di Sleman, BPBD Kirimkan Air Bersih untuk Upaya Penanganan

Kamis 31-10-2024,10:23 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Syamsul Falaq

BACA JUGA : Harmonisnya Yogyakarta Ajak Mahasiswa Baru Kenali Program Jogja Menyapa

BACA JUGA : Simak Jadwal KRL Jogja-Solo Dari Stasiun Tugu Hingga Maguwo, Keberangkatan Hari Ini, Senin 28 Oktober 2024

Makwan juga menjelaskan bahwa lokasi droping air bersih ditentukan oleh perangkat kalurahan. Jika hidran umum sudah kosong, droping air akan dilakukan kembali. 

"Lokasi droping ditentukan Jogoboyo, mana yang HU kosong," katanya. 

Berdasarkan data BPBD Sleman per 24 Oktober 2024, tercatat ada 458 kepala keluarga yang kesulitan mendapatkan air bersih akibat kekeringan ini. 

"(Jumlah warga terdampak kekeringan) 458 KK, jumlah jiwa 2.162 pertanggal 24 Oktober 2024," kata Makwan.

Lima Kelurahan Terdampak Kekeringan

Sebelumnya, sudah ada sebanyak kurang lebih 1.366 jiwa di lima kalurahan di Kabupaten Sleman yang juga terkena dampak kekeringan. 

BPBD wilayah Sleman telah melakukan droping air untuk memenuhi kebutuhan warga. "Kondisi sumur warga ada yang kering, ada yang kalau diambil sudah keruh. 

Ditambah lagi Pamsimas tidak jalan, karena sumur juga sudah kering," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, saat dihubungi pada Jumat (18/10/2024). 

Menurut data BPBD Sleman per 17 Oktober 2024, dampak kekeringan terjadi di dua kapanewon, yaitu Kapanewon Minggir dan Kapanewon Moyudan. 

BACA JUGA : Explore Jogja Lewat Lomba Fotografi Bertema Sumbu Filosofi Jogja Untuk Dunia

BACA JUGA : Tol Jogja - Solo Diprediksi Rampung Desember, Mudik Lebaran 2025 Akan Lebih Lancar

Di Kapanewon Minggir sendiri, kekeringan sudah melanda tiga kalurahan: Sendangrejo, Sendangagung, dan Sendangsari. 

Sedangkan untuk di Kapanewon Moyudan, dampak kekeringan dirasakan di Kalurahan Sumberrahayu dan Sumberagung, yang juga berdampak pada dua sekolah dasar dan satu taman kanak-kanak.

Penyebab Kekeringan di Sleman

Kategori :