diswayjogja.com - Sebagai tempat awal mula dari berdirinya Kerajaan Mataram Islam, Kotagede yang berada di Yogyakarta ini memiki banyak meninggalkan jejak sejarah.
Jejak sejarah yang ada di Kotagede ini pun sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bangunan sampai makanan yang sampai detik ini masih dijaga kelestariannya.
Salah satu olahan makanan dari peninggalan Kerajaan Mataram Islam adalah Legomoro, yang memiliki tampilan hampir mirip dengan lemper. Meskipun kedua jajajan tradisional tersebut m emiliki sejarah dan bentuk yang berbeda.
Jajanan dengan naman legomoro mungkin tidak seterkenal makanan lainnya, seperti roti kembang waru dan kipo yang sama-sama dari Kotagede, tapi wajib untuk dicoba ketika datang ke tempat bersejarah ini.
BACA JUGA : ORI DIY Menyebut Minuman Beralkohol di Jogja Ternyata Belum Berizin, Hanya Memiliki NIB
BACA JUGA : Berbagai Event Halloween di Jogja, Mulai 30 Hingga 31 Oktober 2024
Legomoro diketahui adalah salah satu makanan yang pada zaman dulu, wajib ada dalam acara upacara pernikahan adat Jawa di Kotagede.
Penasaran lebih lanjut soal legomoro dan apa makna di baliknya? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Bahan Utama Legomoro
Dari segi bahan, jajanan tradisional legomoro ini terbuat dari beras ketan, diisi dengan abon, suwiran daging sapi atau ayam, lalu dibungkus dengan daun pisang klutuk kemudian dikukus.
Bagian luarnya lengket, khas jajanan yang menggunakan beras ketan, tapi untuk bagian d alamnya lebih bertekstur karena menggunakan isian daging.
BACA JUGA : Tahu Guling Mbah Joyo, Kuliner Legendaris dari Jogja yang Jadi Langganan Presiden Soeharto
BACA JUGA : Segini Biaya Hidup Mahasiswa di Jogja, Ikuti Tips untuk Hemat Uang Jajan
Berbicara soal rasanya, jajanan tradisional khas Kotagede ini memiliki rasa yang gurih karena dim asak dengan menggunakan santan dan aneka bumbu lain.
Selain itu, legomoro juga terkenal karena memiliki aroma yang menggugah selera sebab pemakaian daun pisang sebagai bungkusnya.