diswayjogja.com - Kabupaten Gunungkidul yang ada di Provinsi Yogyakarta terkenal dengan wisata pantainya yang memiliki pesona alam mempesona dan mampu memikat hati para wisatawan.
Selain memiliki keindahan pantainya yang eksotis, masyarakat Gunungkidul masih melestarikan berbagai upacara adatnya sebagai cara untuk memuliakan tradisi leluhur mereka.
Penasaran dengan upacara adat apa yang masih digelar oleh masyarakat Gunungkidul? Yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
1. Grebeg Ngenep
Uoacara adat pertama yang masih dilangsungkan oleh masyarakat Gunungkidul adalah Grebeg Ngenap, yang biasanya dirayakan oleh masyarakat di Desa Ngenep.
BACA JUGA : Majukan Sektor Perikanan Gunungkidul Yogyakarta, Pelabuhan Gesing Beri Harapan Baru
Masyarakat desa yang satu ini memiliki kepercayaan bahwa kekuatan supranatural akan menjaga hasil tani mereka.
Upacara Grebeg Ngenep diadakan pada hari Jumat Wage setelah bulan Mulud dan merupakan implementasi dari Kraton Kartasura.
Seluruh rangkaian upacara Grebeg Ngenep memiliki makna sebagai pemersatu hubungan rakyat dan rajanya, penghormatan terhadap Ki Mentokuasa, dan ungkapan rasa syukur.
Untuk mengawali upacara adat ini, masyarakat desa akan membersihkan jalan dan tempat-tempat penyelenggaraan upacara Grebeg Ngenep.
BACA JUGA : Penemuan Goa Di Lokasi Proyek JJLS Gunungkidul, Pemda DIY Lakukan Kajian Georadar
BACA JUGA : Kalurahan Balong Gunungkidul Resmi Ditetapkan Sebagai Kampung Zakat Oleh Kemenag
Kemudian, masyarakat setempat akan menyembelih seekor kambing sebagai bentuk persembahan kepada roh leluhur.
Untuk mengikuti upacara ini hingga selesai, masyarakat setempat juga diminta untuk menyiapkan gunungan atau nasi beserta lauk pauk dan sesajen.