BACA JUGA : Akselerasi Perekonomian Di Desa Mandiri Budaya Melalui Ekonomi Kreatif
Yasin mengatakan bahwa perumusan materi debat sudah dilakukan oleh tim perumus sejak dari satu bulan terakhir. “Tim perumus mempunyai tugas guna mengidentifikasi isu strategis, memberi rekomendasi panelis, sampai monitoring dan evaluasi jalannya debat,” ujar Yasin di Kantor KPU Kota Jogja, pada hari Senin (21/10/2024). Yasin menambahkan, KPU akan memastikan baik tim perumus, panelis, sampai dengan moderator terjamin netralitasnya. Ketiga unsur tersebut juga sudah menandatangi pakta integritas. Ia berharap momentum debat ini dapat menjadi wadah pendidikan politik untuk warga Kota Jogja. “Kita juga beri kesempatan ke publik untuk memberi masukan,” tuturnya. Salah satu anggota dari tim perumus materi debat Pilkada 2024 Kota Jogja yakni Dr Gugun El Guyani menuturkan tiap-tiap debat mempunyai tema yang besar. Debat yang pertama mengusung tema “Tata Kelola Kota yang Inklusif dan Menyejahterakan”, debat yang kedua mengusung tema “Pembangunan SDM, Ekonomi, dan Kebudayaan”, dan debat yang ketiga mengusung tema “Tata Kelola Pemerintahan yang Anti Korupsi, Responsif, dan Transformatif”. BACA JUGA : Penyebab Utama Stunting Di Sleman Bukan Kemiskinan, Tapi Karena Pola Asuh Yang SalahBACA JUGA : KPU Bantul Izinkan Massa Pendukung Untuk Menghadiri Debat Paslon, Ini Batas Jumlahnya
Gugun mengatakan bahwa 2 top of mind isu di tengah warga Kota Jogja yaitu mengenai sampah dan peredaran miras akan ikut dibahas di debat yang pertama oleh calon wali kota. “Tema telah di break down jadi berbagai isu strategis dan hendak disampaikan kepada paslon supaya mereka mempersiapkan diri,” kata Gugun. Gugun menjelaskan bahwa materi debat dirumuskan dengan memakai sejumlah metodologi. Lanjutnya, tim perumus, melakukan studi dokumen RPJMD dan RPJPD yang diambil dari Bappeda Kota Jogja. Selain itu, terdapat juga pengkajian data BPS Kota Jogja. Tim perumus juga menyelenggarakan forum group discussion yang menghadirkan berbagai ormas, LSM, sampai OPD yang relevan. “Kami juga melakukan analisis media mengenai dinamika ekonomi serta tata pemerintahan,” ungkapnya. Sementara itu, Perwakilan Forum Kemantren Inklusi Mantrijeron Ajwan Arif mengaku senang dia ikut dilibatkan pada proses perumusan materi debat Pilkada 2024. Menurutnya, debat ini jadi wadah untuk warga Kota Jogja guna menemukan pemimpin yang mempunyai perspektif disabilitas yang baik. BACA JUGA : Festival Lumbung Mataraman 2024 Sebagai Momentum Kebangkitan Ketahanan Pangan Di DIY BACA JUGA : Hijaukan Bantaran Sungai Winongo Dengan Ratusan Pohon Kelengkeng Dia menuturkan bahwa sejumlah pemilu belum menghasilkan pemimpin yang memberi perhatian pada kelompok disabilitas. Ini menyebabkan disabilitas jadi kelompok yang marjinal, rentan, dan juga terabaikan dalam pembangunan. “Kota Jogja telah dilabeli sebagai Kota Inklusif. Harapannya tak hanya jargon, tetapi benar-benar dapat terimplementasi,” harapnya.