Pemkab Bantul Lakukan Pengiriman RDF Untuk Pertama Kalinya

Senin 21-10-2024,08:01 WIB
Reporter : Zulfa Atiqoh
Editor : Syamsul Falaq

diswayjogja.com - Pemerintah Kabupaten Bantul untuk pertama kalinya melakukan pengiriman Bahan Bakar Alternatif/Refused Derived Fuel (RDF). Hal itu dilakukan sebagai wujud upaya dalam pengolahan sampah dengan paripurna menuju Bantul Bersih Sampah Tahun 2025.

Dalam sambutannya di Refleksi Tahun Ketiga Bantul Bersih Sampah Tahun 2025 dan Pengiriman Perdana Bahan Bakar Alternatif/Refused Derived Fuel (RDF), Pjs. Bupati Bantul, yakni Adi Bayu Kristanto mengatakan, bahwa pengiriman perdana ini akan bisa meningkatkan optimisme bersama untuk bisa melakukan pengelolaan dan pengolahan sampah yang ada di Bantul. Dengan adanya pengolahan sampah yang berupa RDF ini juga membuktikan bahwa sampah masih dapat dijadikan sebagai barang yang mempunyai nilai ekonomis.

“Besar harapan kami hal ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat Bantul agar berperan aktif dalam pengolahan sampah. Oleh sebab itu, saya berterima kasih dan juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya pada semua elemen masyarakat Bantul, serta pada pihak-pihak yang terkait yang selama ini sudah bersinergi dan berkolaborasi,” ungkapnya pada hari Kamis (10/10) bertempat di TPST Argodadi, Sedayu, Bantul.

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Dan Fakultas Farmasi UGM Sepakat Mengembangkan Zona Kesehatan

BACA JUGA : Pemkot Sosialisasikan Pemberian Bantuan Hukum Gratis Untuk Warga Miskin Di Kota Yogyakarta

Menurut Bayu, Gerakan Bantul Bersih Sampah Tahun 2025 ini memiliki tujuan untuk menjadikan Bantul sebagai daerah yang siap dan dengan tuntas mengolah sampahnya sendiri. Penanganan soal sampah memang perlu dikelola dengan serius supaya bisa mewariskan kondisi lingkungan yang lestari kepada anak cucu, generasi di masa depan.

“Sampah yang diolah dengan cara yang baik juga mampu untuk meningkatkan nilai ekonomi dan juga potensi strategis yang lainnya. Untuk menunjang pengolahan sampah yang mandiri, Bantul sedang membangun beberapa TPST. Selain terdapat pengolahan sampah di tingkat kabupaten, pada saat ini juga sedang berjalan pengolahan sampah terpadu dengan menggunakan sistem 3R,” imbuhnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, yakni Bambang Purwadi Nugroho pada kesempatan yang sama mengatakan, bahwa pengiriman untuk pertama kalinya RDF ini dilakukan ke PT. Solusi Bangun Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini juga untuk mereview lagi apa yang sudah dilakukan selama 3 tahun terakhir guna meningkatkan upaya mencapai Bantul Bersih Sampah Tahun 2025.

BACA JUGA : Program M3K Dan Mahananni Inovasi Penataan Kawasan Kumuh Di Yogyakarta

BACA JUGA : Pawiyatan Jawi, Perkuat Identitas Budaya ASN Kota Yogyakarta

“Sudah ada banyak program kegiatan selama ini yang telah kami lakukan guna menangani masalah mengenai sampah yang terdapat di Bantul. Monitoring pelaksanaan pengolahan sampah dilakukan melalui online oleh TP PKK Kabupaten Bantul pada setiap kalurahan. Kami juga telah melakukan bimbingan teknis mengenai pemilahan sampah di level rumah tangga dan juga membangun sarana prasarana bank sampah,” paparnya.

Menurut Bambang, dalam 3 tahun ini, masih ada saja upaya untuk menangani sampah yang belum diwujudkan dengan sempurna. Tetapi, pihaknya terus berusaha untuk menjawab tantangan tersebut sebab Kabupaten Bantul harus mandiri dalam pengolahan sampah. Pemkab Bantul juga terus melakukan optimalisasi TPST 3R yang telah ada.

Di acara ini juga dilakukan penyerahan penghargaan ke TP PKK tingkat kalurahan yang dinilai terbaik dalam melakukan monitoring pengolahan sampah. Terbaik yang pertama diraih Kalurahan Caturharjo, disusul oleh Kalurahan Banguntapan, Kalurahan Mulyodadi, Kalurahan Wijirejo. Berikutnya Kalurahan Tirtosari dan Kalurahan Argodadi.

BACA JUGA : Si Kopiah Putih Ajak Santri Yogyakarta Untuk Cinta Lingkungan

BACA JUGA : Strategi 4K dan Optimalisasi Kios Segoro Amarto Untuk Mengendalikan Inflasi Kota Yogyakarta

Kategori :