SLAWI , DISWAYJOGJA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal terus berupaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Salah satu upayanya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal menggembleng atau memberikan pembinaan serta pengetahuan kepada para dokter puskesmas di wilayah tersebut.
BACA JUGA:71 Kasus Angka Kematian Ibu Brebes Tertinggi di Jateng, Kadinkes Wajibkan Nakes Kontrol Nifas Hingga Tuntas Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas dokter dalam tata kelola pre eklampsia. ” Dalam kegiatan ini, kami menghadirkan Dokter Sulistyawan Joko Saputro SpOG sebagai narasumber, ” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dr Ruszaeni. Materi yang diberikan oleh narasumber yakni soal skrining ibu hamil (bumil). Skrining ini dapat dilakukan pada trimester 1 dan tata kelola. Apabila dijumpai 2 risiko sedang (kotak kuning) atau 1 risiko tinggi (kotak merah). Maka, bumil harus segera dirujuk ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG). ” Narasumber juga menjelaskan soal pemanfaatan buku KIA terbaru 2023 dan drill scill pemberian magnesium sulfat (MGSO4), ” kata Ruszaeni. BACA JUGA:Sepanjang Tahun 2023 Hingga Februari 2024, 63 Kasus Angka Kematian Ibu, 346 Angka Kematian Bayi di BrebesPara dokter juga mendapat materi soal pencegahan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Pemberian aspilet 81 mg per hari Calk 1.5 sampai dengan 2 gr per hari dan vitamin D 1000 - 2000 per hari. ” Setelah adanya kegiatan ini, semoga AKI dan AKB di Kabupaten Tegal turun, ” ucapnya. (*)