BREBES, DISWAY JOGJA - Kabupaten Brebes, masih menempati peringkat pertama banyaknya kasus Angka Kematian Ibu di Jawa Tengah. Sebab, tercatat 54 kasus AKI sepanjang Tahun 2023 dan bertambah 17 kasus hingga pertengahan Maret 2024.
Masalah tersebut, masih menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Hal itu, terungkap saat Coffe Morning Kesehatan di Pendopo Bupati Brebes, Senin (25/3).
Kegiatan tersebut, dipimpin langsung Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar. Tampak hadir, Penjabat Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar didampingi Kadinkes Brebes Ineke Tri Sulistyowati.
Sedangkan, pesertanya direktur rumah sakit, kepala puskesmas, pejabat Dinkes dan organisasi profesi di Kabupaten Brebes.
BACA JUGA : Dinkes Brebes Mencatat 45 Persen Lelaki Suka Lelaki dan PSK Rentan Tertular HIV/ AIDS
Kadinkes Provinsi Jateng Yunita Dyah Suminar menyampaikan, masih tingginya kasus AKI di Brebes menjadi tanggung jawab semua pihak. Mengingat, penyebab kematian ibu selama persalinan hingga pascanifas karena berbagai faktor. Sehingga, butuh kepedulian semua pihak khususnya keluarga dan tenaga kesehatan dalam melakukan pendampingan.
"Faktor penyebab Angka Kematian Ibu, masih didominasi pre eklampsia, usia Risti, perdarahan hingga penyakit bawaan. Itu yang harus dikawal tim nakes pendamping hingga tuntas masa nifas," ungkapnya saat menyampaikan paparan.
Selain sejumlah faktor tersebut, lanjut Yunita, faktor pemicu AKI lainnya juga akibat penyakit bawaan bumil. Seperti Hipertensi, gagal jantung dan TBC serta penyakit berisiko menular ke janin.
Sehingga, butuh kolaborasi dan partisipasi aktif semua unsur masyarakat serta stakeholder. Fokusnya, lebih mengoptimalkan pendampingan hingga masa nifas tuntas guna mencegah kematian ibu pascapersalinan.
Sementara itu, Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar didampingi Kadinkes Brebes Ineke Tri Sulistyowati menambahkan, pihaknya mendukung penuh apa yang menjadi arahan Kadinkes Provinsi Jateng dalam mengatasi kasus AKI. Termasuk, mendorong optimalisasi kinerja tenaga kesehatan di tingkat puskesmas dan desa. Fokusnya, melakukan pendampingan terhadap ibu pascapersalinan hingga nifas selesai.
BACA JUGA : Dinkes Brebes Meraih Juara 1 Pengelola Obat dan Perbekes di Jateng
"Ke depan, program semua RS mampu melayani PONEK yang komprehensif juga terus kami dorong. Sebab, butuh keseriusan bersama dari seluruh stakeholder terkait mampu persalinan ANC hingga tuntas," imbuhnya. (*)