TEGAL, DISWAYJOGJA - Kehilangan air merupakan salah satu permasalahan yang sering dihadapi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di seluruh Indonesia, tidak terkecuali Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal. Ke depan, Perumda Air Minum Tirta Bahari menargetkan dapat menekan angka kehilangan air sampai ke angka 35 persen dari 39 persen, atau ditekan 4 persen.
“Tahun ini angka kehilangan air 39 persen, sebelumnya 43 persen. Ke depan, Perumda Air Minum Tirta Bahari menargetkan angka kehilangan air di kisaran 35 persen,” kata Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Bahari Hasan Suhandi melalui Kepala Bagian Hubungan Pelanggan Heri Nurdin, Jumat (26/1 /2024 ). BACA JUGA:Tim Basket BPJ Minta Restu ke Gubernur DIY Sri Sultan, Siap Tanding di IBL 2024 Angka kehilangan air atau nonrevenue water adalah istilah untuk mengukur jumlah air yang hilang atau tidak dihasilkan pendapatan dalam proses distribusi air. Untuk menekan angka kehilangan air, sejumlah upaya dilakukan oleh Perumda Air Minum Tirta Bahari. Di antaranya, melakukan resetting atau pengaturan ulang jaringan pipa lama. Sebagaimana diketahui, jaringan pipa lama Perumda Air Minum Tirta Bahari banyak yang sudah cukup berumur. Seperti pada Jaringan Distribusi Utama (JDU) Bumijawa yang peninggalan Belanda dan JDU Kaligiri yang dibangun 1986. Tidak hanya pada JDU tersebut, pengaturan ulang dilakukan di Jaringan Distribusi Bagi (JDB) di dalam kota. BACA JUGA:7 Tempat Wisata Paling Favorit 2024 di Semarang yang Cocok Buat Liburan KeluargaUpaya lain yang dilakukan Perumda Air Minum Tirta Bahari adalah dengan mengganti meteran pelanggan yang telah berusia di atas lima tahun, karena sudah tidak akurat maupun yang mati karena terpendam. “Sesuai hasil evaluasi, upaya tersebut kami lakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan anggaran yang ada,” terang Heri. (*)