Tradisi Melahirkan Suku Pedalaman Indonesia, Nomor 3 Paling Ngeri!

Minggu 13-08-2023,21:00 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Penta Daniel Pratama

DISWAY JOGJA - Melahirkan adalah salah satu tugas paling berat dari seorang perempuan. Selain melawan rasa sakit yang dahsyat, nyawa mereka juga menjadi taruhannya. Jadi, tidak sedikit seorang ibu yang akhirnya meninggal disaat melahirkan buah hatinya.

Apalagi, proses melahirkan tak semudah yang dibayangkan sekalipun teknologi sudah canggih di era sekarang ini.

Namun, apa jadinya jika proses melahirkan ini dilakukan di tempat yang minim alat-alat canggih serta tanpa bantuan medis?

Beberapa suku khususnya yang masih ada di pedalaman masih menerapkan tradisi nenek moyang mereka dalam hal melahirkan anak. Penasaran apa saja? Simak ulasannya dibawah ini :

1. Suku Dayak, Kalimantan

Meski dikabarkan sudah ada Puskesmas dan bidan, informasinya di wilayah pedalaman Kalimantan Timur masih terdapat suku Dayak yang menjalankan tradisi melahirkan di semak-semak.

Setelah melahirkan, bayi tersebut akan dibawa ke puskesmas. Hal ini menjadi tradisi suku Dayak karena pantangan adat yang dianut, sehingga mereka melahirkan sendiri di semak-semak.

Suku ini meyakini bahwa hutan menyediakan semua kebutuhan pengobatan yang berasal dari getah rotan jenis tertentu.

2. Suku Korowai, Papua

Bagi tradisi suku Korowai, ibu hamil merupakan sakit karena terkena roh jahat. Penyakit ini bisa menyebar ke orang lain di sekitarnya, termasuk suami dan anak-anaknya.

Oleh karena itu, untuk mencegah penyebaran penyakit, mereka yang sedang hamil harus tinggal di hutan atau rumah pohon. Hal ini dinyatakan langsung oleh suku Korowai bahwa pengasingan tersebut bertujuan untuk menguji keberanian dan ketangguhan ibu hamil.

Mereka percaya bahwa ibu hamil bisa hidup di hutan sendirian, maka dia akan melahirkan anak yang sehat dan kuat.

Dalam kasus ini, kabarnya banyak ibu yang meninggal saat melahirkan karena tak ada yang membantunya.

Kategori :